Menteri Susi pastikan ekspor produksi perikanan meningkat

id menteri kkp,susi pujiastuti, ekspor ikan

Menteri Susi pastikan ekspor produksi perikanan meningkat

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti. (kkp.go.id)

Ekspor ikan banyak yang sudah diolah. Kalau dilihat dari kode HS untuk ikan gelondongan, tentu tidak terlihat tetapi kalau dari produk lain seperti bakso, nugget, surimi, ada kenaikan
Jakarta (Antaranews Lampung) - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memastikan nilai dan volume ekspor produksi perikanan pada 2018 meningkat dibanding tahun sebelumnya.

Dalam pemaparan 4 tahun kinerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Sekretariat Negara, Jakarta, Selasa, Menteri Susi menyebutkan bahwa sepanjang Januari-Juni 2018, nilai ekspor perikanan sudah mencapai 2,27 miliar dolar AS atau meningkat 12,88 persen dibandingkan periode sama 2017 sebesar 2 miliar dolar AS.

"Nilai ekspor tahun 2018 akan jauh lebih tinggi dibanding 2017 Yang masuk dua kuartal saja sudah 2,27 miliar dolar berarti ada kenaikan hampir 12,88 persen," kata Susi.

Ada pun volume ekspor produksi perikanan pada Januari-Juni 2018 sudah mencapai 510 ribu ton atau naik 7,21 persen dibandingkan periode sama 2017 sebanyak 475 ribu ton.

Susi menjelaskan bahwa kini nelayan perikanan tangkap sudah menerapkan perikanan berkelanjutan atau selektif dalam penangkapan ikan yang ukurannya jauh lebih besar serta bernilai jual tinggi.

Ia pun membantah jika ekspor perikanan menurun karena tidak semua komoditas diekspor dalam bentuk ikan utuh atau gelondongan, melainkan dalam bentuk olahan makanan siap saji.

"Ekspor ikan banyak yang sudah diolah. Kalau dilihat dari kode HS untuk ikan gelondongan, tentu tidak terlihat tetapi kalau dari produk lain seperti bakso, nugget, surimi, ada kenaikan," kata dia.

Ia menambahkan bahwa selama empat tahun Pemerintahan Jokowi-JK, pemerintah sangat berkomitmen mewujudkan perikanan tangkap berdaulat melalui kebijakan pemberantasan penangkapan ilegal (illegal, unreported, and unregulated/IUU Fishing).

Hingga akhir pemerintahan, Susi mengaku gencar mengkampanyekan budaya gemar makan ikan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia, di mana peningkatan SDM tersebut menjadi fokus utama revolusi industri 4.0.