Paris (Antaranews Lampung) - Prancis telah membekukan beberapa kunjungan politik ke Arab Saudi sehubungan dengan kasus hilangnya wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi, kata presiden Prancis baru-baru ini.
Ketika berbicara dalam satu taklimat di Brussels, Emmanuel Macron mengatakan penjelasan mengenai hilangnya Khashoggi diperlukan, dan menyatakan informasi yang diterima sejauh ini "sangat serius dan mengkhawatirkan".
Ia mengatakan keputusan tersebut dibuat melalui koordinasi dengan negara lain Eropa, termasuk Inggris, Jerman dan Belanda.
Sebagian bagian dari keputusan itu, Macron mengatakan satu perjalanan yang direncanakan oleh Menteri Keuangan Bruno Le Maire ke Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, untuk menghadiri konferensi ekonomi telah dibatalkan.
Ketika menjawab pertanyaan mengenai hubungan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman, Macron mengatakan hubungan bilateral antara kedua negara akan berlanjut, demikian laporan kantor berita Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi
Berita Terkait
Tunangan Khashoggi : Putra Mahkota Saudi harus dihukum
Senin, 1 Maret 2021 18:09 Wib
Senin, AS sampaikan pengumuman terkait Arab Saudi
Minggu, 28 Februari 2021 10:59 Wib
Intelijen AS sebut penguasa Saudi setujui pembunuhan Khashoggi
Sabtu, 27 Februari 2021 11:04 Wib
Tunangan Khashoggi menggugat putra mahkota Saudi
Rabu, 21 Oktober 2020 10:24 Wib
Turki siapkan dakwaan pada tersangka pembunuh Khashoggi
Selasa, 29 September 2020 5:24 Wib
PBB sebut Putra Mahkota Arab Saudi tersangka pembunuhan Khashoggi
Selasa, 14 Juli 2020 5:52 Wib
Putra jurnalis Khashoggi nyatakan keadilan telah ditegakkan dalam kasus pembunuhan ayahnya
Selasa, 24 Desember 2019 7:50 Wib
Terkait pembunuhan Khashoggi, Saudi hukum mati lima orang
Selasa, 24 Desember 2019 6:56 Wib