Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Lampung mengatakan bahwa kinerja perbankan Lampung pada triwulan II 2018 menunjukkan gejala penurunan meskipun dari sisi pengelolaan risiko juga masih terjaga.
"Perlambatan pertumbuhan terutama terjadi pada aset dan kredit atau pembiayaan," kata Kepala Kantor BI Perwakilan Lampung, Budiharto Setyawana, di Bandarlampung, Kamis.
Sementara itu, lanjutnya, dana pihak ketiga (DPK) bank umum masih menunjukkan pertumbuhan yang meningkat sekaligus mendukung peningkatan kemampuan mitigasi risiko likuiditas, meskipun pada bank syariah dan bank perkerditan rakyat pertumbuhan DPK masih mengalami perlambatan.
Budi menjelaskan, untuk kinerja pengelolaan risiko kredit terpantau tidak mengalami perubahan yang berarti dari triwulan sebelumnya. Pelaksanaan fungsi intermediasi perbankan, termasuk dukungan pembiayaan kepada UMKM juga terpantau berjalan optimal seiring menguatnya permintaan domestik sekalipun ditengah ruang ekspansi pembiayaan yang makin terbatas khususnya pada bank syariah dan BPR.
Selanjutnya, menurut dia, di sisi sistem pembayaran, sesuai dengan pola historisnya di periode lebaran, terjadi net out flow sebesar Rp2,85 triliun di wilayah Provinsi Lampung pada triwulan II 2018.
Transaksi pembayaran tunai tercatat meningkat tercermin dari peningkatan frekuensi kas keliling, serta nominal kas titipan. Begitu halnya dengan transaksi pembayaran non tunai melalui Real Time Gross Settlement (RTGS) yang masih tumbuh positif, meski Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) tercatat sedikit mengalami penurunan yang diperkirakan sebagai dampak dari mulai berkembangnya berbagai jenis instrumen sistem pembayaran yang berbasis teknologi internet di masyarakat.
Ia menambahkan, sejalan dengan solidnya transaksi pembayaran tunai dan non tunai, penggunaan uang elektronik terus mengalami peningkatan.
Sampai dengan triwulan II 2018, terdapat penambahan jumlah uang elektronik (unik) serta agen Layanan Keuangan Digital (LKD) di Provinsi Lampung tercermin dari peningkatan rasio unik dibanding agen, dari 2,21 persen menjadi 2,45 persen seiring perluasan penyaluran bantuan sosial non tunai di Kota Metro pada triwulan II 2018.
Berita Terkait
Erick Thohir lanjutkan kerja sama dengan STY hingga 2027
Kamis, 25 April 2024 10:36 Wib
AJI tolak revisi Undang-Undang Penyiaran
Kamis, 25 April 2024 5:29 Wib
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo meninggal di usia 96 tahun
Rabu, 24 April 2024 9:04 Wib
Ratusan film karya sineas muda indonesia diputar di Darmajaya
Rabu, 24 April 2024 6:29 Wib
Indonesia optimistis bawa kembali Piala Thomas
Rabu, 24 April 2024 5:22 Wib
Jadwal lengkap laga perempat final Piala Asia U-23
Rabu, 24 April 2024 5:20 Wib
Shin Tae-yong tak usung misi tertentu jelang lawan Korsel
Rabu, 24 April 2024 5:16 Wib
Nathan dapat perkuat timnas U-23 setelah diizinkan Heerenveen
Rabu, 24 April 2024 5:15 Wib