Dinkes Waykanan dapat rp2,5 m untuk ODF

id farida aryani

Dinkes Waykanan dapat rp2,5 m untuk ODF

Kepala Dinas Kesehatan Waykanan, Farida Aryani (Foto : Antaralampung.com/Emir FS)

Ini harus memerlukan upaya terus menerus melalui berbagai cara
Waykanan, Lampung  (Antaranews Lampung) - Dinkes Kabupaten Waykanan, Lampung, menerima bantuan dari Pemerintah Pusat sebesar Rp2,5 miliar melalui dana bantuan operasional kesehatan (BOK) yang diteruskan ke 19 puskesmas se-Waykanan yang dipergunakan?untuk program Open Defecation Free (ODF) di semua kampung.

"Dari dana yang dikucurkan itu dibagi menjadi empat triwulan, dan saat ini baru dua triwulan dana yang turun yaitu Rp1,2 miliar untuk kegiatan tersebut," ujar Kepala Dinas Kesehatan Waykanan Farida Aryani, di Blambangan Umpu, Waykanan, Minggu (30/9).

Menurutnya, dari dana Rp1,2 miliar itu digunakaan bagi 19 Puskesmas, dan saat ini baru menyasar 113 kampung dari total 227 kampung Se-Kabupaten Waykanan.

Dari dana Rp1,2 miliar itu, telah dibuatkan 5.469 unit WC layak pakai per september ini.

Jumlah kebutuhan jamban di Kabupaten Waykanan mencapai 32.914 unit, untuk memenuhi kebutuhan 23.783 kepala keluarga yang saat ini dengan WC cemplung terbuka dan 9.131 kepala keluarga tidak memiliki jamban.

Setiap kampung akan mendapatkan bantuan berkisar Rp10 juta untuk lima kegiatan seperti sosialisasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM), memberikan pelatihan alat Fibreglass Reinforced Plastics (FRP) atau alat cetak jamban, Verifikasi ODF dari Pemerintah Provinsi Lampung dan Deklarasi Kampung ODF.

Selain itu, dana yang dianggarkan oleh Pemerintah Pusat tidak hanya untuk stimulan jamban, tetapi dalam kegiatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Kegiatan ini sangat perlu karena tentang pentingnya sarana sanitasi yang memenuhi persyaratan kesehatan (jamban sehat).

Sosialisasi kepada masyarakat ini tidak bisa dilakukan hanya dalam satu atau dua kali kegiatan, tetapi harus berkali-kali dengan pendekatan kepada keluarga yang bersangkutan.

"Ini harus memerlukan upaya terus menerus melalui berbagai cara," katanya

Selain memberikan jamban yang sudah jadi kepada masyarakat, Dinas Kesehatan Waykanan juga memberikan pelatihan alat Fibreglass Reinforced Plastics (FRP) atau alat cetak jamban.

Ketua IDI Waykanan ini menjelaskan, verifikasi ini mengundang tim dari Provinsi untuk melakukan verifikasi terhadap kampung yang siap. Hasil verifikasi akan menyatakan bahwa kampung tersebut apakah dapat dinyatakan sebagai kampung ODF atau tidak.

Setelah dilakulan verifikasi, dan dinyatakan layak sebagai kampung ODF, selanjutnya akan dilakukan deklarasi Kampung ODF.

Bila dinyatakan bahwa kampung tersebut sebagai kampung ODF oleh tim verifikasi, maka akan dideklarasikan dengan mengundang lintas sektor,?untuk tetap berkomitmen menjaga kampung tetap berperilaku sehat dengan tidak buang air besar sembarangan.

"Pak Bupati sangat mendukung program ODF ini dan menjadi program prioritas beliau di tahun 2018 ini, 100 persen semua kampung, walau target Kementrian Kesehatan 100 persen di semua kampung se-Indonesia pada tahun 2019," kata dia.