Malam puncak HUT AJI galang dana Lombok

id Ketua aji Bandarlampung, fadli ramean, galang dana Lombok

Malam puncak HUT AJI galang dana Lombok

Ketua AJI Bandarlampung Padli Ramdan (Foto: ist) (Foto: ist/)

Bandarlampung  (Antaranews Lampung ) -Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Bandarlampung siap menggelar malam puncak perayaan hari ulang tahun ke-24 tingkat daerah itu sekaligus untuk ajang menggalang dana bantuan bagi korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Para undangan yang hadir bisa menyumbangkan dana atau barang. Nantinya bantuan yang terkumpul disalurkan melalui AJI terdekat di Lombok," kata Ketua AJI Bandarlampung Padli Ramdan di Bandarlampung, Sabtu.

Malam puncak perayaan HUT Ke-24 AJI itu akan digelar pada Minggu, (9/9), pukul 19.00 WIB, di Kafe Clary`s Hotel Andalas, Jalan Raden Intan Nomor 89 Enggal, Bandarlampung.

AJI Bandarlampung juga akan mengumumkan peraih Penghargaan Saidatul Fitriah dan Kamaroeddin, serta pemenang kompetisi menulis isu sanitasi perkotaan.

Untuk lomba menulis, AJI telah menyiapkan uang jutaan rupiah bagi para pemenang.

"Malam puncak ini mengundang aktivis lembaga swadaya masyarakat, para komisioner lembaga independen, serta jurnalis, dan undangan dari berbagai kalangan lainnya. Kami mengharapkan kehadiran undangan semua untuk memeriahkannya," ujarnya.

Padli yang juga Redaktur Harian Umum Lampung Post itu, menjelaskan malam puncak perayaan HUT Ke-24 AJI akan diisi berbagai kegiatan, beberapa di antaranya pertunjukan seni dan budaya.

Nantinya, kata dia, aksi yang ditampilkan tetap menyampaikan pesan sesuai tema HUT AJI tahun ini, yakni "Independen pada Tahun Politik".

Berkaitan dengan Penghargaan Saidatul Fitriah, AJI Bandarlampung telah menerima 17 karya jurnalistik. Peserta merupakan wartawan dari berbagai media di Lampung, baik cetak maupun elektronik.

Ia mengatakan dewan juri akan memilih karya yang dinilai layak mendapat penghargaan.

"Sedangkan untuk Kamaroeddin Award terdapat beberapa nama. Mereka belum jadi nominator, baru sebatas usulan yang masuk ke panitia dan akan dinilai oleh dewan juri kelayakannya. Para kandidat itu dari berbagai kalangan, di antaranya jurnalis, akademisi, dan aktivis," kata dia.

AJI Bandarlampung menggelar Penghargaan Saidatul Fitriah dan Kamaroeddin sejak 2008. Penghargaan jurnalisme tersebut diberikan setiap peringatan hari ulang tahun AJI untuk meningkatkan profesionalisme jurnalis, mendorong kemajuan jurnalisme, menjaga iklim kemerdekaan pers, dan profesionalisme jurnalis di Lampung.

Saidatul Fitriah Award diberikan kepada jurnalis dengan karya jurnalistik yang berdampak secara positif bagi masyarakat luas terhadap kehidupan demokrasi.

Penghargaan Kamaroeddin diberikan kepada orang atau lembaga nonjurnalis yang dinilai konsisten memperjuangkan kebebasan pers, demokrasi, dan hak asasi manusia (HAM).

Hingga saat ini, penerima Penghargaan Saidatul Fitriah berturut-turut, adalah Bambang Eka Wijaya, kolumnis Buras/Pemimpin Umum Lampung Post (2008), Amirudin Sormin, jurnalis Lampung Post (2009), Agus Susanto, jurnalis Lampung Post (2010), R. Didik Budiawan, jurnalis Tribun Lampung (2011), Adolf Ayatullah Indrajaya, Pemimpin Redaksi Lampung Ekspres Plus (2012), Ari Suryanto, jurnalis Radar Lampung dan Noval Andriansyah, jurnalis Tribun Lampung (2013), Endri Y., jurnalis Koran Editor (2014), El Shinta, jurnalis Lentera Swara Lampung (2015), Febi Herumanika, Rudiyansyah, Firman Luqmanulhakim, Deni Zulniyadi, dan Effran Kurniawan, tim jurnalis Lampung Post (2016), dan Rizky Panchanov, jurnalis Radar Lampung (2017).

Peraih Penghargaan Kamaroeddin adalah Asrian Hendi Caya, dosen FE Unila (2008), Syarief Makhya, dosen FISIP Unila (2009), Agus Sri Danardana, Kepala Kantor Bahasa Lampung (2010), Ibnu Khalid, mantan Ketua AJI Bandarlampung (2011), Juniardi, Ketua Komisi Informasi Provinsi Lampung (2012), Mukri Friatna, aktivis lingkungan hidup (2013), Udo Z Karzi (Zulkarnain Zubairi), jurnalis dan budayawan muda Lampung (2014), Wahrul Fauzi Silalahi, Direktur LBH Bandarlampung (2015), Siti Noor Laila, anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (2016), dan pada 2017 ditiadakan.