Denuklirisasi semenanjung Korea lamban, AS batalkan kunjungan Menlu

id Korea Utara, denuklirisasi Korea

Denuklirisasi semenanjung Korea lamban, AS batalkan kunjungan Menlu

Dokumentasi pertemuan bersejarah Presiden Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (REUTERS/Jonathan Ernst)

Washington (AntaraNews Lampung/Reuters) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan, Jumat, ia telah membatalkan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ke Korea Utara, dan menyatakan kemajuan ke arah tujuan AS untuk denuklirisasi semenanjung Korea terlalu lamban.
        
"Saya telah meminta Menteri Luar Negeri Mike Pompeo tidak pergi ke Korea Utara pada saat ini, karena saya merasa kami belum membuat cukup kemajuan terkait dengan denuklirisasi Semenanjung Korea," kata Trump di Twitter.
        
Sehari sebelumnya diberitakan pada Kamis Menlu Pompeo menunjuk petinggi Ford Motor Co, Stephen Biegun, sebagai utusan khusus AS untuk Korea Utara dan mengatakan bahwa keduanya akan berkunjung ke Korut pada pekan depan.
        
Kunjungan itu bertujuan membujuk Korea Utara agar menghentikan program persenjataan nuklirnya.
        
"Steve akan mengarahkan kebijakan AS menyangkut Korea Utara dan memimpin upaya kami mencapai tujuan Presiden Trump bahwa Korea Utara akan menghapus senjata nuklir seperti yang disetujui Kim Jong-un," kata Pompeo kepada wartawan di Departemen Luar Negeri AS, merujuk pada pemimpin Korea Utara.
        
"Saya dan dia akan berkunjung ke Korea Utara pada pekan depan untuk membuat kemajuan diplomatik lebih lanjut guna mencapai tujuan kami," kata Pompeo saat menunjuk Stephen Biegun.
        
Kunjungan Pompeo pekan depan akan menjadi lawatan keempatnya tahun ini dengan misi untuk membujuk Korut menghentikan program senjata nuklir, yang mengancam Amerika Serikat.
        
Kunjungan itu juga akan menjadi yang kedua kali sejak pertemuan puncak terjadi antara Presiden AS Donald Trump dan Kim.
       
Mengenai keadaan menyangkut Korut, Biegun mengatakan "masalah tersebut sangat sulit dan akan susah sekali untuk diselesaikan".
        
Namun, Biegun menambahkan bahwa Trump telah membuka jalan dan kesempatan itu harus ditangkap guna memastikan bahwa rakyat Korea Utara akan menikmati masa depan yang damai.
        
Biegun menjabat sebagai wakil presiden Ford Motor Co. urusan pemerintah internasional selama 14 tahun.
        
Perusahaan itu pada Kamis mengumumkan bahwa Biegun sudah pensiun.
        
Sebelum bergabung dengan Ford, Biegun pernah menjabat sebagai penasihat keamanan nasional bagi Pemimpin Mayoritas Senat Republik, Bill Frist.
        
Sebelum itu, ia bekerja di Gedung Putih dari 2001 hingga 2003 pada masa kepemimpinan George W. Bush sebagai sekretaris eksekutif Dewan Keamanan Nasional. Ia juga pernah menjadi anggota staf senior penasihat keamanan nasional Bush, Condoleeza Rice.
        
Namanya beredar pada awal tahun ini di antara daftar calon pengganti penasehat keamanan nasional Trump, H.R. McMaster, yang pada akhirnya dipegang John Bolton.