Jamaah An-Nahdlah Bandarlampung Laksanakan Shalat Idul Adha

id shalat idul adha,jemaah An-Nahdlah

Jamaah An-Nahdlah Bandarlampung Laksanakan Shalat Idul Adha

Ratusan jamaah Majelis Ta`lim An-Nahdlah menggelar Shalat Idul Adha 1439 Hijriah, di lapangan parkir Radar Lampung, Jalan Sultan Agung, Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Way Halim, Bandarlampung, Selasa, (21/7) pukul 06.30 WIB. (Foto: Antaralampung.com/Ardiansyah)

Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Ratusan jamaah Majelis Ta`lim An-Nahdlah menggelar Shalat Idul Adha 1439 Hijriah, di lapangan parkir Radar Lampung, Jalan Sultan Agung, Kelurahan Sepang Jaya, Kecamatan Way Halim, Bandarlampung, Selasa, pukul 06.30 WIB.

Shalat Idul Adha itu dipimpin oleh Imam Ustaz Hammam Abdullah, sedangkan Khatib Ustaz Bustomi Al-Jawy, dan diikuti ratusan jamaah Majelis Ta`lim An-Nahdlah.

Meskipun Pemerintah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1439 H jatuh pada Rabu (22/8) besok, jamaah Majelis Ta`lim An-An-Nahdlah sudah melaksanakan Salat Ied terlebih dahulu.

Usai melaksanakan shalat, Khatib Ustaz Bustomi Al-Jawy mengatakan bahwa Shalat Ied yang dilaksanakan jamaah Majelis Ta`lim An-Nahdlah bukan hanya digelar di Kota Bandarlampung, tapi pada beberapa tempat lainnua pula.

"Shalat Ied ini juga digelar di Kota Metro, Tanjungbintang Lampung Selatan, dan ada di daerah lainnya bahkan di provinsi lainnya," ujarnya pula.

Bustomi menambahkan, dirinya menargetkan Shalat Ied akan dihadiri sekitar enam ratus jamaah. "Kalau target enam ratusan lebih jamaah, tapi yang hadir ikut shalat paling sekitar empat ratusan jamaah," katanya pula.

Khatib Ustaz Bustomi Al-Jawy menjelaskan, jamaah Majelis Ta`lim An-Nahdlah menggelar Shalat Idul Adha 1439 Hijriah lebih awal berdasarkan dari hadis Rasulullah SAW.

"Terkait kewenangan baginda Rasullah SAW amir Mekkah yang menetapkan tanggal 1 Zulhijah yang kemudian tanggal 9 Zulhijah adalah arafah, kalau ada yang mengatakan tidak berkaitan dengan tanggal waktu dan berkaitan tempat itu menyelisihi aturan Rasulullah SAW," ujarnya pula.

Menurut Bustomi, semua kaum muslim seluruh dunia seharusnya sudah menjalankan Shalat Ied hari ini. "Karena untuk Shalat Idul Adha itu seharusnya tidak ada perbedaan seluruh di dunia. Sebab, dasar Shalat Idul Adha adalah berdasarkan dari hadis Rasulullah SAW," kata dia pula.

Bustomi menambahkan, kalau Hari Raya Idul Fitri mungkin bisa berselisih karena ada soal rukyat, karena hilal masing-masing daerah dan negeri ketika mengikuti Mazhab Imam Syafi`i itu dibolehkan rukyat.

"Masing-masing, jadi potensi berbeda itu banyak. Namun untuk Idul Adha ini seharusnya itu satu," katanya lagi.

Dia mengatakan pula, penetapan awal 10 Zulhijah sebagai Hari Raya Idul Adha atau Qurban 1439 Hijriah, merujuk berdasarkan Mahkamah Ulya Arab Saudi yang menetapkan wukuf di Padang Arafah jatuh pada hari Senin (20/8).

"Berdasarkan itu, maka penetapan Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriah jatuh hari ini atau sehari lebih cepat dari penetapan pemerintah," katanya lagi.

Ia menambahkan, untuk penyebelihan hewan kurban, jamaah Majelis Ta`lim An-Nahdlah akan melaksanakannya pada Rabu (22/8) atau bersamaan dengan Idul Adha yang ditetapkan oleh pemerintah.