Pelatih Indonesia optimistis lifternya sumbang emas

id lifter indonesia, eko yuli, angkat berat,asian games 2018

Pelatih Indonesia optimistis lifternya sumbang emas

LIfter Indonesia Eko Yuli Irawan melakukan angkatan clean and jerk pada nomor putra 62 kg 18th Asian Games Invitation Tournament di JiExpo, Jakarta, Minggu (11/2/2018). ((ANTARA /Fanny Octavianus))

Jakarta (Antaranews Lampung) - Pelatih kepala tim angkat besi Indonesia Dirdja Wihardja optimistis lifternya akan ada yang menyumbangkan medali emas untuk kontingen Indonesia pada Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.

"Seluruh lifter yang akan bertanding besok dan hari-hari selanjutnya sudah siap 100 persen bahkan yang untuk bertanding besok Sri Wahyuni sudah melakukan uji coba arena, kata dia saat ditemui seusai pertemuan teknis dengan panitia dan seluruh ofsial angkat besi dari seluruh negara peserta di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu.

Tetapi dia tidak memerinci lifter mana yang akan meraih medali emas tersebut.

Menyinggung lawan berat untuk lifter Indonesia pada kelas-kelas yang diikuti baik putra maupun putri pelatih kepala tersebut mengatakan yaitu dari Vietnam dan Korea Utara karena untuk China tidak ikut dalam kontes tahun ini.

"Kita berharap besok dan selama pertandingan angkat besi lifter Indonesia dalam kondisi prima dan tidak mengalami gangguan apapun sehingga mereka bisa tampil optimal dengan angkatan tertinggi dengan rekor mereka masing-masing," kata dia.

Namun ketika diminta siapa saja nama lifter dan angkatannya yang akan diturunkan atau sesuai dengan yang telah disiapkan, Dirdja mengatakan semua sudah diserahkan ke panitia dan bisa dilihat di website INASGOC dengan seluruh peserta dari semua negara yang mengikuti cabang angkat besi tersebut.

Pantauan di arena panitia sudah menyiapkan beragam keperluan baik papan untuk pengumuman maupun tempat-tempat bagi penonton serta peliput kegiatan tersebut.

Seorang panitia, Tri Haryanto, mengatakan dirinya ditugaskan untuk mengawal dan memantau tempat pemanasan sebelum lifter memasuki arena atau bertanding. Pengawasan cukup ketat sehingga siapapun tidak bisa masuk ke arena tersebut.

"Jika lifter yang akan bertanding misal kelas 45 kg maka yang boleh memasuki atau mendekati tempat arena latihan tersebut adalah pendamping yang memiliki kartu pengenal dengan tanda khusus yakni untuk mendampingi lifter kelas 45 kg, namun jika ada pejabat dari negara tersebut yang datang untuk memberikan semangat atau dukungan diperkenankan masuk dan tidak boleh terlalu lama," kata mantan lifter asal Lampung itu.