Presiden: Pemerintah fokus investasi-SDM dalam APBN 2019

id presiden joko widodo

Presiden: Pemerintah fokus investasi-SDM dalam APBN 2019

Presiden Joko Widodo ( ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Kerja keras kita bersama dalam melakukan reformasi ekonomi telah membawa kepada momentum pertumbuhan, katanya
Jakarta (Antaranews Lampung) - Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah fokus pada dukungan investasi dan daya saing melalui pembangunan sumber daya manusia serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.

"Kebijakan fiskal dan APBN 2019 dirancang dengan tema APBN untuk Mendukung Investasi dan Daya Saing melalui Pembangunan Sumber Daya Manusia," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan Keterangan Pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019 beserta Nota Keuangannya di depan Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia di Gedung MPR/DPR/DPD RI Senayan, Jakarta, Kamis.

Tema tersebut kata Presiden, diwujudkan melalui tiga strategi utama yaitu mobilisasi pendapatan yang realistis dengan tetap menjaga iklim investasi.

Selanjutnya peningkatan kualitas belanja agar lebih produktif dan efektif melalui kebijakan value for money untuk mendukung program prioritas, serta mendorong efisiensi dan inovasi pembiayaan.

"Kerja keras kita bersama dalam melakukan reformasi ekonomi telah membawa kepada momentum pertumbuhan," katanya.

Ia juga mengatakan, reformasi di bidang fiskal juga telah menghadirkan APBN yang sehat, adil, dan mandiri.

"Sehat karena APBN disusun dengan prudent, realistis, dan efektif untuk memajukan pembangunan Indonesia, serta antisipatif menghadapi tantangan domestik dan global," katanya.

Di sisi lain, kata dia, perbaikan struktural terus dipacu dalam upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi, memperkokoh daya saing bangsa, memperkokoh ketahanan ekonomi, dan memperkuat pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah.

"Kita harus terus menggiatkan investasi, ekspor, dan pariwisata sebagai mesin pertumbuhan ekonomi yang menciptakan produktivitas, nilai tambah tinggi, dan devisa negara," katanya.