Diguncang gempa susulan, seorang karyawati meninggal

id gempa Lombok,Lombok,gempa

Diguncang gempa susulan, seorang karyawati meninggal

Foto aerial kondisi permukiman di Desa Telagawareng, Pemenang, Lombok Barat, NTB, Rabu, 8 Agustus 2018. Sejumlah lokasi yang terdampak gempa bumi belum mendapat bantuan berupa makanan, minuman, obat-obatan, dan tenda. (ANTARA/Zabur Karuru)

Lombok Utara (Antaranews Lampung) - Seorang karyawati biro perjalanan wisata yang berkantor di Cakranegara, Kota Mataram, Hernawati (40), meninggal dunia akibat terkena runtuhan bangunan ketika terjadi gempa susulan berkekuatan 6,2 Skala Richter pada Kamis siang, pukul 13.25 Wita.
           
Kasubbag Humas Polres Mataram AKP I Made Arnawa yang dihubungi wartawan, Kamis, mengatakan, korban meninggal dunia yang berasal dari Karang Baru, Kota Mataram, ini diketahui meninggal berdasarkan hasil pendataan sementara dari anggota Polsek Cakranegara.
           
"Data sementara korban gempa 6,2 SR di wilayah hukum Polres Mataram baru satu orang yang meninggal dunia,. Meninggalnya akibat tertimpa kanopi di kantornya wilayah Cakranegara," kata Arnawa.
           
Selain satu korban meninggal, Polsek Cakranegara juga mencatat seorang korban luka-luka akibat tertimpa reruntuhan. Korban luka-luka di bagian tulang belakang bernama Sigit (30), alamat Karang Taruna, Kota Mataram, masih satu kantor dengan korban meninggal.
           
"Korban luka masih satu kantor dengan yang meninggal. Sekarang jenazah dan yang luka sudah dilarikan ke RSUD Provinsi NTB," ucapnya.
           
Lebih lanjut, Arnawa mengatakan bahwa Kapolres Mataram telah menginstruksikan anggota lapangannya untuk melihat kondisi dan situasi masyarakat pascagempa susulan 6,2 SR.
           
"Peran Bhabinkamtibmas yang ada di lapangan juga kita kerakan untuk melakukan pendataan korban dan kerusakan. Untuk sabhara dan petugas piket patroli juga sudah kita kerahkan untuk membantu evakuasi jika ada korban," kata Arnawa.
            
Gempa susulan yang kembali terjadi pada Kamis siang, pukul 13.25 Wita, terdeteksi dengan amplitudo 6,2 Skala Richter. Gempa yang tergolong tektonik itu terpusat di 6 km Barat Laut Lombok Utara dengan kedalaman 12 km.
 
Sementara itu, Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan hingga Kamis pukul 17.00 WIB korban Lombok, Nusa Tenggara Barat(NTB) telah terverifikasi 259 orang.
          
Selain korban meninggal, 1.033 orang dilaporkan mengalami luka berat dan masih dirawat nginap di rumah sakit dan puskesmas. Jumlah pengungsi 270.168 orang yang tersebar di banyak tempat.

Kerusakan fisik sementara meliputi 67.857 unit rumah rusak, 468 sekolah rusak, enam jembatan rusak, tiga rumah sakit rusak, 10 puskesmas rusak, 15 masjid rusak, 50 unit mushola rusak, dan 20 unit perkantoran rusak.
         
Gempa di Lombok Timur dengan kekuatan 7 Skala Richter terjadi pada Minggu (5/8) pukul 18.46 WIB pada kedalaman 15 kilometer dengan pusat gempa di darat 18 kilometer Barat Laut Lombok Timur.