Irak : 262 personel keamanan cedera

id Irak,perang Suriah dan Irak

Irak : 262 personel keamanan cedera

Seorang tentara Irak berjaga di pintu masuk markas militer di Provinsi Nineveh (AFP/middleeasteye.net)

Baghdad, Irak (Antara/Xinhua-OANA) - Irak pada Selasa (17/7) mengatakan 262 anggota pasukan keamanan telah cedera selama protes baru-baru ini di provinsi di bagian selatan dan tengah negeri itu sehubungan dengan kekurangan pekerjaan dan layanan dasar.
 
       
"Sebanyak 262 anggota keamanan kami cedera selama demonstrasi, termasuk enam yang berada dalam kondisi kritis," kata Yahya Rasoul, Juru Bicara Komando Operasi Gabungan Irak.
 
       
Yahya Rasoul menuduh beberapa "penyusup" dalam protes damai tersebut menggunakan "pisau, pentungan, batu dan amunisi aktif terhadap pasukan keamanan yang bertugas melindungi demonstrasi".

        
Pasukan keamanan menerapkan "sikap bijaksana" terhadap demonstran, kata Yahya Rasoul, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu. Ia menekankan bahwa perlu bagi mereka "untuk tidak terseret ke belakang mereka yang berusaha membenturkan diri dengan pasukan keamanan".

        
Ia mengatakan ada instruksi untuk tidak menggunakan amunisi aktif terhadap demonstran.

        
Sementara itu, puluhan demonstran berpawai di jalan masuk utama Ladang Minyak Zubair, sekitar 70 kilometer di sebelah barat Basrah pada Selasa pagi. Mereka menuntut pekerjaan dan layanan publik yang lebih baik, kata seorang wartawan lokal kepada Xinhua.

        
Ia mengatakan protes tersebut tidak mempengaruhi produksi minyak di ladang minyak itu, yang dioperasikan oleh perusahaan Italia, Eni.

        
Protes Selasa dilancarkan kendati ada serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Perdana Menteri Haider Al-Abadi untuk meredam kemarahan di jalan.

        
Tindakan tersebut meliputi pengalokasian 3,5 tiliun dinar Irak (2,9 miliar dolar AS) untuk melaksanakan proyek utama bagi layanan publik, seperti instalasi listrik dan air, dan menyediakan pekerjaan di lembaga pemerintah buat ribuan orang.

        
Sementara itu, Al-Abadi --yang juga adalah Panglima Tertinggi Pasukan Irak-- mengeluarkan instruksi mengenai siaga tinggi bagi pasukan keamanan sebagai reaksi atas protes tersebut.

 
(T.C003/A/Chaidar/Chaidar)