30 Kg kopi "Putri Malu" terjual saat mudik

id bupati wayka, raden adipati surya, kedai kopi,kopi putri malu

30 Kg kopi "Putri Malu" terjual saat mudik

Bupati Waykanan Raden Adipati Surya saat mengunjungi stan kopi gratis bagi pemudik (Foto: Antaralampung.com/Emir Fajar Saputra)

Semoga tahun depan kita bisa membuka lebih dari satu posko, dan bisa lebih banyak kopi yang terjual, tahun ini menjadi pembelajaran agar tahun depan bisa meningkat penjualannya
Waykanan, Lampung (Antaranews lampung) - Posko kedai kopi yang didirikan oleh Pemerintah Kabupaten Waykanan, Provinsi Lampung  pada arus mudik dan balik Idul Fitri lalu berhasil menjual 30 kilogram kopi robusta "putri malu" kepada pengujung yang mampir untuk pulang dan pergi ke kampung halamannya.

“Alhamdulilah penjualan kopi di posko kopi berhassil tembus di 30 kilogram, semoga ini menjadi titik awal untuk bisa memperkenalkan kopi robusta 'putri malu',” kata Kepala Dinas Perkebunan Waykanan Bani Aras, di Waykanan, Rabu (4/7).

Menurutnya, penjualan tersebut terjadi pada H-10 sampai H+10 di kedai posko warung kopi yang sudah disiapkan oleh Pemerintah Kabupaten Waykanan, kegiatan ini untuk manarik perhatian dari pemudik untuk mampir dan membeli oleh-oleh khas Waykanan.

Selain itu, bila di jumlah pada arus mudik dan balik libur lebaran Idul Fitri lalu, meengalami peningkatan dibandingkan penjualan di kedai-kedai yang biasanya.

Penjualan ini lebih banyak 10 persen, bila dijual di kedai kopi  yang sudah disediakan oleh pedagang.

“Jumlah ini lebih basar, karemna semua oleh-oleh khas waykanan, seperti kopi, kripik pisang dan lainnya di pusatkan menjadi satu, jadi pemudik yang berangkat dapat mampir sekaligus istirahat,” katanya

Pembukaan stand kopi grastis di halaman masjid Kampung Bumiratu ini menjadi hal pertama, karena trobosan yang baik agar dapat meningkatkan penjualan kopi robusta “Putri Malu” di Kabupaten Waykanan.

Bupati Waykanan Raden Adipati Surya mengatakan, penjualan ini dapat menjadi ajang promosi kepada masyarakat luar dari Provinsi Lampung.

Mengenai jumlah penjualan kopi, Adipati menjelaskan, walaupun tahun ini menjadi percobaan pertama membuka stand penjualan kopi robusta “Putri Malu”, tetapi sudah sangat memuaskan karena mencapai 30 kilogram kopi yang terjual.

“Semoga tahun depan kita bisa membuka lebih dari satu posko, dan bisa lebih banyak kopi yang terjual, tahun ini menjadi pembelajaran agar tahun depan bisa meningkat penjualannya,” kata dia.

Adipati mengharapkan, tim kedai Kopi Robusta Putri Malu ini bisa terus melakukan pemasaran dan soasiliasi kepada masyarakat khususnya pecinta kopi, bahwa kopi yang ada di Kabupaten Waykanan sama baiknya seperti yang dari Lampung Barat, Pesisir Barat, dan Tanggamus.