Berburu barang murah di Izmailovo Rusia

id piala dunia, rusia,pasar di rusia,berburu barang murah

Berburu barang murah di Izmailovo Rusia

Pasar Izmailovo, Rusia (Foto: Antara Lampung/Triono Subagyo)

Seperti biasa, setiap kunjungan ke suatu tempat, pelancong akan mencari toko atau pasar yang menjual aneka barang dengan harga murah untuk dibawa sebagai buah tangan atau kenang-kenangan.

Tak terkecuali bagi para pendukung tim nasional sepak bola yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia.Adalah Ismailovo. Sebuah pasar yang menjual aneka barang, baik sangat lawas atau dibilang antik hingga yang terkini.

Ratusan pendukung sepak bola dari berbagai negara, terlihat pada atribut dan ID yang dikenakannya, mengunjungi pasar itu. Dari kejauhan setelah jalan beberapa meter turun dari kereta atau metro, lokasinya terlihat dengan ciri bangunan yang unik yaitu menjulang dengan aneka model dan warna-warni seperti bangunan di negeri dongeng.

Di jalan persis di depan pagar lokasi pasar, terdapat sejumlah kendaraan untuk disewakan seperti lomosin panjang, sehingga pengunjung terkadang memanfaatkan untuk numpang berfoto di sampingnya.

Selain itu, bangunan di bagian muka pasar dibuat antik dengan kayu-kayu besar dan tua, sehingga pengunjung dimanjakan untuk melakukan pengambilan foto atau sebagai lokasi foto bagi dirinya.  Para calon pembeli yang datang ke pasar tersebut umumnya mencari barang spesial dari Rusia, seperti aneka hiasan rumah tangga serta pernak-pernik terkait Piala Dunia. Sementara sebagian besar warga entah itu dari Rusia atau pecahan Uni Sovyet lantaran bahasa yang digunakan sama, namun mereka menggunakan FAN ID--kartu pengenal untuk menyaksikan pertandingan di stadion maupun fans fest terlihat banyak yang mencari barang antik seperti koin atau uang logam.

Calon pembeli boleh berlama-lama mengamati barang yang diminati, bahkan diberikan kaca pembesar untuk melihat lebih mendalam bahkan tidak masalah jika tidak jadi membeli. Letak aneka dagangan barang antik itu berada di bagian atas sebelah belakang, yang tertata rapi baik yang menempati kios maupun yang mengampar atau membentangkan dagangannya di lantai.

Barang antik selain koin, uang lama, buku-buku kuno, juga ada alat komunikasi zaman dulu termasuk radio. Namun yang paling banyak terlihat yakni semacam hiasan dinding berupa gambar Yesus serta aneka boneka dan patung terbuat dari kayu maupun dari logam.



Berusia lanjut

Uniknya, para pedagang barang antik tersebut, mayoritas berusia lanjut. Selain itu, mereka juga tidak "cerewet" memaksa orang yang melihat bahkan memegang untuk membelinya. Pedagang itu akan tetap diam kecuali ditanya baik tentang barang tersebut maupun harganya.

Meski bisa dibilang sektor tersebut sebagai tempat loak atau menjual barang bekas, kebersihannya sangat terjaga. Tak ada sampah satu pun di sekitarnya.

Ke luar sedikit dari lokasi itu ke arah Selatan, mulai terdapat penjual berupa pernak-pernik untuk hiasan dalam rumah. Contohnya, seperti boneka tetapi bulat terbuat dari kayu dan jika dibuka berisi boneka yang sama hingga mencapai delapan atau 10 buah dengan ukuran yang terus mengecil.

Hiasan model tersebut yang paling banyak dijual karena merupakan produk kerajinan tangan masyarakat setempat. Bahkan, ada yang dilukis dengan gambar Presiden Vladimir Putin, dan kini beberapa pesepakbola tersohor seperta Ronaldo, Messi atau pun Neymar. Konon, yang sempat viral di media sosial ada pula gambar Presiden Joko Widodo, namun saat kunjungan setengah hari belum sempat menemukannya.

Hiasan rumah tangga lainnya, dan ternyata banyak dicari pengunjung dari beberapa negara seperti dari Brazil dan Eropa yakni miniatur gereja yang berwarna-warni, bahkan ada yang bisa dibongkar-pasang sehingga memudahkan untuk membawanya.

Di sektor ini juga ada penjual aneka aksesoris terbuat dari kulit seperti tali pinggang, topi dan lainnya. Namun, ketika pengunjung memotret langsung dibentak dan dimarahi, memang di lapak itu tertulis dilarang mengambil foto namun menggunakan bahasa Rusia yang tak dipahami pengunjung dari negara lain.

Sementara di bangunan yang agak ke pinggir, ada penjual arloji khas Rusia. Namun harganya pun lumayan dan tidak bisa ditawar. Begitu di toko kain yang banyak dicari perempuan setempat, harga sudah tertera dan tidak boleh ditawar pula. Harga tersebut sudah lebih murah dibandingkan di tempat lain, apalagi kualitasnya terjamin. ?Di sana pun terjual kaos-kaos khas Rusia baik berupa model maupun tulisannya, dan rata-rata anak muda dari beberapa negara membelinya.

Menurut seorang warga Indonesia yang sudah beberapa tahun tinggal di Moskow, pasar Ismailovo itu kalau di Jakarta bisa disamakan dengan pasar Tanah Abang, karena harga yang tertera jika berani dan bisa menawarnya dapat mencapai setengahnya.

Apalagi jika sudah bisa menggunakan bahasa Rusia dan harus cerewet untuk menawarnya. Sebagai contoh, untuk sebuah barang dan harga yang ditawarkan 2.500 rubel, harus berani menawar hampir setengahnya yakni 1.500 rubel, karena harganya biasanya akan dilepas dengan harga 1.750 rubel.

Terkadang langsung diberikan jika kondisi penjual sedang membutuhkan uang atau itu barang pertama kali yang terjual, dan? si pedagang biasanya sambil bilang mengembalikan modal.

Umumnya pedagang di pasar tersebut akan mengingat pelanggannya yang sering datang atau membawa kawan-kawannya berbelanja di sana,? maka ketika menawar biasanya langsung diberikan, namun dengan tanda isyarat agar tidak diketahui pembeli lainnya.

Artinya, di pasar tersebut harus pandai menjaga komunikasi dan rutinitas sehingga jika ingin berkunjung ke sana dan ingin berbelanja, alangkah baiknya meminta bantuan teman yang sudah lama di Rusia.