Mencengangkan ! Meski tanpa tim, tetapi dipenuhi pendukung perempuan asal China

id Piala Dunia 2018, China di Piala Dunia

Mencengangkan ! Meski tanpa tim, tetapi dipenuhi pendukung perempuan asal China

Seorang perempuan dengan bendera China berkaitan pertandingan Grup B Piala Dunia 2018 antara Portugal melawan Maroko di Stadion Luzhnik Moskow, Rusia, Rabu (20/6/18) /AP Photo/Hassan Ammar

Beijing (Antara) - Sekitar 57 persen pembeli tiket Piala Dunia yang berasal dari China pada 14 Juni-15 Juli 2018 berjenis kelamin perempuan.
         
Ctrip, agen perjalanan wisata berbasis daring terbesar di China, tidak menyangka dengan data penjualan tiket yang ternyata didominasi kaum hawa itu.
         
Mereka mengaku berangkat ke Rusia karena ingin melihat para pemain pujaannya dari dekat, demikian Ctrip.
         
Tidak lolosnya tim nasional China ke ajang sepak bola terbesar sejagat itu sama sekali tidak berpengaruh terhadap hasrat para penggila bola (gibol) dari negara berpenduduk terbanyak di dunia itu, demikian media resmi China, Jumat.
         
Bahkan para "gibol" China telah membelanjakan uang hingga 3 miliar dolar RMB (Rp6,45 triliun) di Rusia yang menjadi tuan rumah penyelenggaraan Piala Dunia 2018.
         
Penggemar dari China yang berjumlah 100 ribu orang berangkat ke Rusia menempati peringkat ketiga.
         
"Terdapat 20 penerbangan yang mengangkut 4.000 orang dari China ke Rusia setiap hari. Tingkat keterisian penerbangan tersebut rata-rata di atas 90 persen. Penggemar sepak bola dan wisatawan dari China menjadi bagian terbesar dalam wisata Piala Dunia," kata Manajer Penjualan Paket Wisata Luar Negeri Ctrip, Xiao Yinyuan, dikutip Global Times.
         
Setiap penggemar sepak bola diperkirakan menghabiskan 30.000 RMB (Rp64,5 juta) untuk pelayanan wisata reguler, sedangkan bagi "gibol" yang ingin menonton pertandingan menarik dengan tempat duduk berkelas diperkirakan menghabiskan 50.000 RMB (Rp107,5 juta).
         
Ctrip menyatakan bahwa paket semifinal dan final dijual seharga 180.000 RMB (Rp387 juta) per orang. Meskipun terlalu mahal, banyak gibol dari China yang berebut mendapatkan paket itu.
         
Provinsi Guangdong dan Provinsi Hebei berada di peringkat pertama dan kedua yang menyumbangkan para gibol ke Rusia, disusul Provinsi Fujian, Daerah Otonomi Guangxi, dan Beijing.
         
Gibol dari Guangdong bisa menghabiskan 20.462 RMB (Rp43,9 juta) per orang, sedangkan dari Daerah Otonomi Xinjiang yang berada di peringkat terakhir hanya menghabiskan 13.308 RMB (Rp28,6 juta) per orang. Namun ada seorang gibol dari Fujian menghabiskan 850.000 (Rp1,8 miliar) untuk satu pertandingan.
         
Timnas China gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018 di Rusia setelah anak asuh Marcello Lippi itu disisihkan Korea Selatan dan Iran di babak kualifikasi Asia Grup A.