Sydney, Australia (Antara/Xinhua-OANA) - Burung di Perth, Western Australia, telah diserang penyakit misterius yang terus membuat bingung para ahli setempat.
Pusat margasatwa di seluruh kota tersebut telah menerima banyak burung yang menderita lumpuh, sehingga membuat hewan itu sulit berdiri atau terbang dan membuat mereka tak berdaya, dan lemah pada kaki serta sayap.
Helen Riley dari Pusat Rehabilitasi Margasatwa Kanyana di Lesmurdie mengatakan kepada media setempat pada Rabu bahwa dari 14 kasus, ia hanya pernah melihat separuhnya selamat.
"Orang membawa burung murai yang kelihatan lemah, tak bisa terbang ke pohon dan barangkali burung lain telah menyerang mereka," kata Helen Riley, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu siang.
"Kami memberi mereka cairan, mungkin mereka memerlukan pereda nyeri yang juga anti-radang. Kebanyakannya adalah istirahat, kehangatan, cairan dan makanan yang baik untuk membuat mereka kembali bugar," katanya.
"Tapi sebagian hewan tersebut, jika kekebalan mereka terserang, mereka tak baik dan kondisi mereka memburuk dengan cepat dan hanya ada waktu dua pekan untuk menyuntik mati mereka," katanya.
Di satu lagi pusat margasatwa di Bibra Lake, 60 kasus dilaporkan, dan para ahli dari Departement of Primary Industries, Regional Development and Perth Zoo melakukan serangkaian pemeriksaan guna menyelidiki penyebab penyakit itu.
Walaupun sejenis keracunan tak bisa dikesampingkan, para ahli menduga itu tak mungkin sebab burung yang terpengaruh tidak berada "dalam satu lokasi geografi".
Meskipun para penyelidik telah mengidentifikasi gejala yang serupa dengan sindrom syaraf yang mengakibatkan kematian massal burung di bagian lain negeri tersebut di Negara Bagian New South Wales antara 2003 dan 2006, pada tahap ini, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk mengukuhkan teori tersebut.
Penerjemah : Chaidar
Berita Terkait
400 lebih kerbau di OKI Sumsel mati mendadak diduga terjangkit virus SE
Rabu, 17 April 2024 6:25 Wib
Kemenkes tegaskan nyamuk ber-Wolbachia tidak membawa virus LGBT
Rabu, 20 Desember 2023 5:02 Wib
Dinkes Lampung pantau penularan COVID-19
Rabu, 13 Desember 2023 13:35 Wib
Dinkes OKU Timur tangani 23 kasus HIV/AIDS
Selasa, 14 November 2023 6:51 Wib
Dinkes Tanggamus minta masyarakat waspada penyakit Nipah
Selasa, 17 Oktober 2023 18:50 Wib
Pakar minta masyarakat jangan anggap enteng ancaman virus meski COVID-19 telah reda
Sabtu, 14 Oktober 2023 20:31 Wib
Balai Karantina Lampung perketat pengawasan ternak impor cegah virus Nipah
Jumat, 13 Oktober 2023 18:24 Wib
Lampung periksa sampel kelelawar cegah virus Nipah
Selasa, 10 Oktober 2023 14:21 Wib