Plt Bupati himbau warga tidak konsumsi Mackerel bercacing

id plt bupati lampung timur, zaiful bukhori, mackerel bercacing

Plt Bupati himbau warga tidak konsumsi Mackerel bercacing

Plt Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari (FOTO: Antaralampung/ist)

Pemerintah daerah mengimbau agar tidak mengkonsumsi mackerel dengan merek tertentu yang mengandung cacing karena akan membahayakan tubuh manusia, kata Zaiful
Lampung Timur (Antaranews Lampung) - Pelaksana Tugas Bupati Lampung Timur Zaiful Bokhari mengimbau warga daerah ini tidak mengkonsumsi mackerel dengan merek tertentu yang diduga mengandung cacing karena akan membahayakan kesehatan.

"Pemerintah daerah mengimbau agar tidak mengkonsumsi mackerel dengan merek tertentu yang mengandung cacing karena akan membahayakan tubuh manusia," kata Zaiful Bokhari, saat dihubungi di Lampung Timur, Selasa, saat ditanya tentang upaya pemda mengantisipasi beredar produk ikan kaleng mackerel mengandung cacing yang telah dirilis oleh BPOM RI.

Dia mengatakan, untuk mengantisipasi beredar produk ikan kaleng mackerel yang mengandung cacing dan dikhawatirkan dikonsumi oleh warganya.

Pemkab Lampung Timur bersama pihak terkait seperti BPOM telah mengecek ke minimarket setempat dan selanjutya ke pasar tradisional.

"Sudah ditindaklanjuti dengan pihak terkait baik di minimarket dan segera ke pasar-pasar tradisional," kata Zaiful lagi.

Balai Pengawasan Obat dan Makanan atau BPOM RI sebelumnya merilis 27 produk ikan kaleng mackerel mengandung cacing.

BPOM RI telah melakukan sampling dan pengujian terhadap produk ikan dalam kaleng lainnya yang beredar di seluruh Indonesia untuk memastikan adanya dugaan adanya cacing dalam ikan kemasan kaleng.

Sampai 28 Maret, BPOM melakukan sampling dan pengujian terhadap 541 sampel ikan dalam kemasan kaleng yang terdiri dari 66 merek.

Hasil pengujian menunjukkan 27 merek (138 bets/beach) positif mengandung parasit cacing, terdiri dari 16 merek produk impor dan 11 merek produk dalam negeri.

Dominasi produk yang mengandung parasit cacing adalah produk impor. Diketahui bahwa produk dalam negeri bahan bakunya juga berasal dari impor.