Akademisi: Bandarlampung minim kawasan serapan air

id banjir bandarlampung,ilham malik, resapan air, drainase mampet

Akademisi: Bandarlampung minim kawasan serapan air

Salah satu ruas jalan yang terkena banjir di Banarlampung beberapa waktu lalu (Foto: ist)

Banjir yang terjadi di kawasan permukiman yang jauh dari sungai atau pantai biasanya disebabkan oleh ketiadaan saluran drainase permukiman, katanya
Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Ketua Pusat Studi Kota dan Daerah Universitas Bandarlampung (UBL) I.B. Ilham Malik mengatakan Kota Bandarlampung minim kawasan serapan air sehingga jalan protokol dan sejumlah tempat lainnya kerap banjir disertai tanah longsor.

"Banjir yang terjadi di kawasan permukiman yang jauh dari sungai atau pantai biasanya disebabkan oleh ketiadaan saluran drainase permukiman," katanya di Bandarlampung, Rabu.

Menurut dia, biasanya disebabkan juga oleh minimnya kawasan resapan air yang telah berubah fungsi menjadi permukiman.

Permukiman tersebut dilanjutkan, tidak menyediakan embung atau biopori biasa disebut juga peresapan air hujan.

"Bila banjir terjadi di jalan protokol, kondisi drainase jalan rayanya tidak memadai atau rusak sehingga air tidak mengalir dengan baik dan keluar ke badan jalan," katanya.

Akibat kerusakan itu, kata dia, air menggenangi jalan karena terperangkap sehingga tidak mengalir dengan baik.

Apabila dikaitkan dengan tata kota, itu berarti masuk dalam tata guna lahan dan dalam skala kota atau kawasan zona. Sejauh ini Bandarlampung masih dalam penataan yang buruk.

Menurut dia, tata guna lahan serta tata kota di Bandarlampung masih mengalami masalah karena penempatan kawasan permukiman yang bisa mengokupasi lahan konservasi.

"Zona permukiman dibangun oleh warga tanpa ada kesesuaian dengan konsep pemanfaatan lahan yang sudah diatur dalam rencana tata bangunan dan lingkungan," katanya.

Oleh sebab itu, biasanya penyebab banjir di sejumlah titik di Kota Bandarlampung, yakni drainase jalan raya yang bermasalah.

"Kalau ditanya faktor mana yang paling dominan, perlu ada penelitian lebih lanjut. Akan tetapi, hal yang sudah sangat pasti adalah karena sistem drainase perkotaan kita dalam masalah," katanya.

Pemkot Bandarlampung harusnya sudah memiliki solusi pemecahan masalah itu. Namun, belum diterapkan dan sudah seharusnya pemerintah setempat mulai memperbaiki drainase tersebut.