Ridho Ficardo Doakan Lampung Makin Maju

id Ridho Umrah, Doa Ridho untuk Lampung, Lampung Maju, Ridho Ficardo

Ridho Ficardo Doakan Lampung Makin Maju

Gubernur Lampung nonaktif M Ridho Ficardo yang kembali mencalonkan diri bersama Bachtiar Basri, saat melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci. (FOTO: ANTARA Lampung/ist))

Bandarlampung (Antaranews Lampung) - Setelah menjalankan ibadah umrah, calon gubernur Lampung M Ridho Ficardo memanjatkan doa dan memohon kepada Allah SWT agar Provinsi Lampung semakin maju dan sejahtera ke depan bila masyarakat tetap mempercayakan kepemimpinan kepada Ridho Berbakti jilid II periode 2019 - 2024.

"Semoga Lampung semakin sejahtera dan masyarakatnya kian sejahtera serta terhindar dari bencana alam, seperti banjir yang saat ini sedang dialami sebagian warga Bumi Ruwa Jurai," kata Ridho, dalam pernyataan tertulis diterima di Bandarlampung, Selasa (6/3).

Sisa kepemimpinan yang tinggal dua tahun lagi, Ridho yang kini nonaktif sebagai gubernur karena mencalonkan diri lagi itu, merasa belum cukup untuk semakin memajukan Lampung. Meski di bawah kepemimpinannya Lampung menjadi semakin maju hampir di segala bidang, baik infrastruktur, pariwisata, pertanian, pendidikan dan sebagainya.

"Saya pikir dalam jangka tiga tahun ini masih belum cukup untuk memajukan dan menyejahterakan Lampung. Karena sebagai putera daerah, saya ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama turut serta memajukan Lampung," ujarnya lagi.

Karena itu, melalui ibadah umrah yang dijalankan saat ini, dia berdoa agar Allah SWT dapat mendengar dan mengabulkan doa hambanya, dan masyarakat Lampung dapat memberi kepercayaannya lagi, sehingga Ridho Berbakti jilid II kembali memimpin Lampung periode 2019-2024.

"Ayo (masyarakat Lampung) kita bersama-sama bergandengan tangan dan berjuang agar kembali memenangkan Pilgub 2018. Karena melalui pilgub ini, semua aspirasi masyarakat Lampung bisa terealisasi dengan baik," katanya pula.

Pilgub Lampung 27 Juni 2018 akan diikuti empat pasangan calon, yaitu M Ridho Ficardo-Bachtiar Basri (petahana), Herman HN-Sutono, Arinal Djunaidi-Chusnunia Chalim, dan Mustafa-Ahmad Jajuli. (Rilis bb)