Wakil Bupati Waykanan: Jangan permainkan dana kampung

id dana kampung,edward antony,jangan permainkan dana kampung

Wakil Bupati Waykanan: Jangan permainkan dana kampung

Wakil Bupati Waykanan Edward Antony (kiri) saat memberikan pengarahan pengelolaan dana kampung, Senin (19/2) (Foto : Antaranews Lampung/Emir FS)

Anggaran dana desa dan ADK bukan hanya untuk membangun infrastruktur di kampung-kampung, tapi juga untuk meningktakan kapasitas warga sehingga secara perlahan masyarakat akan cerdas dan bisa membentuk kampung menjadi mandiri, katanya
Waykanan (Antaranews Lampung) - Wakil Bupati Waykanan, Provinsi Lampung, Edward Antony minta aparat kampung jangan mempermainkan atau mengkutak-katik dana kampung dan harus digunakan untuk kepentingan masyarakat kampung.

"Anggaran kampung yang sudah ada jangan dikutak katik lagi, karena sudah jelas diperuntukan bagi kepentingan masyarakat kampung, pengelolaannya juga harus jelas dan terarah," kata Edward di Waykanan, Senin (19/2).

Ia menjelaskan, anggaran yang dimiliki kampung tersebut mutlak milik kampung, sementara Camat dan Dinas PMK hanya sebagai pengawas dan pembina agar dana tersebut dapat dimanfaatkan dengan sebaik–baiknya.

Kucuran dana desa dari APBN dan alokasi dana kampung (ADK) dari APBD Kabupaten Waykanan diyakini mampu menciptakan kemandirian masyarakat kampung dimanfaatkan untuk pembangunan fisik dan mental yang kini terus dilakukan.

"Anggaran dana desa dan ADK bukan hanya untuk membangun infrastruktur di kampung-kampung, tapi juga untuk meningktakan kapasitas warga sehingga secara perlahan masyarakat akan cerdas dan bisa membentuk kampung menjadi mandiri," katanya.

Anggaran yang digulirkan tersebut diharapkan untuk pemenuhan infrastruktur dasar sehingga bisa meningkatkan kapasitas atau kecerdasan masyarakat.

Sedangkan ADK bisa digunakan untuk kebutuhan lain yang mendukung peningkatan kapasitas masyarakat seperti perbaikan sarana dan prasarana umum. Selain itu juga diadakan pelatihan bagi masyarakat sehingga yang sebelumnya tidak memiliki keahlian di bidang tertentu, mulai terampil dan bisa menambah pendapatan dari keterampilan tersebut.

"ADK dan dana desa telah mengubah cara pandang warga, termasuk mampu menggugah semangat gotong royong. Warga juga mendapat penghasilan karena anggaran dari dana desa dan ADK digunakan secara swakelola sehingga masyarakat juga merasa memiliki dari hasil pekerjaan yang dilakukan bersama," ujar Edward.

Diyakini dana tersebut secara perlahan bisa mengangkat status kampung yang dulunya dianggap terisolasi, kini sudah mulai terbuka aksesnya karena bisa membangun jalan maupun jembatan, bahkan warga mulai berdaya karena digunakan pula untuk pengembangan ekonomi.

Edward meengharapkan dana desa bisa benar-benar dimanfaatkan masyarakat untuk kepentingan umum, dan meningkatkan perekonomian warga sekitar karena dana kampung tersebut untuk masyarakat dan harus kembali lagi ke masyarakat.