BEM Umitra siap gelar pendidikan antikorupsi pelajar

id bem umitra,gelar pendidikan anti korupsi

BEM Umitra siap gelar pendidikan antikorupsi pelajar

Waket III Stikes Umitra (kanan) dan pengurus BEM Umitra (Foto: Humas Umitra)

BEM Umitra menghimpun siswa SMA untuk mengembangkan pemahaman bahaya dampak dari korupsi
Bandarlampung  (Antaranews Lampung) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Umitra siap menggelar pendidikan antikorupsi bagi siswa SMA se-Provinsi Lampung bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menurut Presiden BEM Umitra M Khalid Fredy Saputra, di Bandarlampung, Kamis, pendidikan antikorupsi adalah program pendidikan tentang korupsi yang bertujuan untuk membangun dan meningkatkan kepedulian warga negara terhadap bahaya dan akibat dari tindakan korupsi.

"BEM Umitra menghimpun siswa SMA untuk mengembangkan pemahaman bahaya dampak dari korupsi," ujar Fredy pula.

Materi dalam pendidikan antikorupsi bagi pelajar itu, menurutnya, adalah memberikan gambaran dampak korupsi bagi negara dan masyarakat, serta memberikan bekal iman untuk tidak melakukan korupsi.

Acara yang akan mengambil tempat di Ballroom Umitra itu, sedikitnya melibatkan 250 siswa SMA se-Lampung dengan mengambil tema "Melalui Pendidikan Antikorupsi Kita Ciptakan Generasi Muda yang Cerdas, Berkualitas, dan Berkarakter Demi Terwujudnya Negara Bebas Korupsi," katanya lagi.

Dia memastikan beberapa narasumber akan hadir dalam acara itu, di antaranya Deputi Bidang Pencegahan (Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat) KPK Erlangga Kharisma Adikusumah didampingi Anissa Ramadhany.

"Dengan pendidikan antikorupsi ini diharapkan para siswa dapat memantapkan iman dan taqwa untuk tidak berbuat korupsi dan menjaga generasi bangsa yang jujur dan beradab," ujar Ir Affan Zaldi Erya, Wakil Ketua III STIKes Umitra, menanggapi rencana kegiatan digelar BEM Umitra itu pula.

Menurut dia, atsmosfer akademik di Umitra terus bersinergi, dan kegiatan seperti ini bisa terlaksana karena di Kampus Umitra para aktivis mahasiswa tidak hanya membahas hal-hal yang terkait dengan disiplin ilmu mereka, namun juga mengkaji secara ilmiah fenomena sosial di sekitar masyarakat, tentu saja dengan menghadirkan narasumber yang berkompeten.