Jokowi ingatkan calon kepala daerah jangan saling cemooh

id jangan saling cemooh, calon kepala daerah jangan salin cemooh, presiden jokowi

Jokowi ingatkan calon kepala daerah jangan saling cemooh

Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/Dok)

Sekali lagi kita adalah saudara, jaga 'ukuwah' kita, pilihlah pemimpin yang paling baik, pilih, coblos lalu rukun kembali, sudah, tambah Presiden
Ciamis, Jawa Barat (Antaranews Lampung) - Para calon kepala daerah yang akan bertarung di pemilihan kepala daerah serentak tahun ini jangan saling cemooh, kata Presiden Joko Widodo.

"Saya titip seluruh kandidat, silahkan sampaikan ide kepada rakyat, sampaikan gagasan-gagasan, program-program, munculkan prestasi-prestasi. Jangan sekali lagi saling mencela, saling menjelekkan, saling mencemooh, jangan sampai itu terjadi," kata Presiden di lapangan Lokasana Ciamis, Jawa Barat, Selasa.

Dalam acara itu hadir juga Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil,Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Bupati Ciamis Iing Syam Arifin dan sejumlah pejabat lainnya.

Presiden menyampaikan hal itu dalam acara pembagian 5.477 sertifikat tanah di Ciamis untuk Kabupaten Banjar, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya.

"Sekali lagi kita adalah saudara, jaga 'ukuwah' kita, pilihlah pemimpin yang paling baik, pilih, coblos lalu rukun kembali, sudah," tambah Presiden.

Apalagi di Provinsi Jawa Barat ada 17 pilkada yang terdiri dari satu pilkada tingkat Jawa Barat dan 16 pilkada tingkat kota dan kabupaten.

"Di Jabar akan ada pilkada, pemilihan gubernur, pemilihan bupati, pemilihan wali kota. Berapa pilkada bupati-wali kota Pak Gub? 16? Ada 16, mari jaga ukuwah Islamiyah kita, ukuwah watoniah kita, jaga persaudaran kita sebangsa se- Tanah Air," tegas Presiden.

Ia meminta agar ajang lima tahunan tersebut tidak malah mengaduk-aduk emosi masyarakat.

"Jangan sampai karena beda pilihan jadi tidak rukun dengan tetangga, tidak rukun dengan saudara, ini hanya pilihan politik lima tahun sekali. Tahun depan juga ada pemiihan presiden, hanya lima tahun sekali, jangan sampai karena pilihan politik berbeda antarsaudara, antartetangga jadi tidak bicara, jangan teraduk-aduk emosional karena itu," tegas Presiden.