Washington (Antara/Reuters) - Bocoran dokumen kebijakan Amerika Serikat yang disiarkan laman "Huffington Post" menyebutkan kondisi dunia semakin berbahaya, bukan sebaliknya.
Pada Jumat, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat mengatakan tidak akan menanggapi "dokumen strategi dan tinjuan, yang belum diputuskan".
"'Nuclear Posture Review' itu belum selesai dan masih akan ditinjau kembali dan harus disetujui oleh presiden dan menteri pertahanan," kata Pentagon dalam pernyataan tertulis.
"Dunia semakin berbahaya, bukan sebaliknya," kata dokumen itu.
Dokumen yang sama menyambut baik peran senjata nuklir sebagai pencegah serangan musuh dan menjadi bagian modernisasi persenjataan nuklir Amerika Serikat yang sudah uzur.
Badan anggaran di Kongres memperkirakan bahwa proyek modernisasi dan pemeliharaan persenjataan nuklir Amerika Serikat dalam waktu 30 tahun akan memakan biaya lebih dari 1,2 trilyun dolar AS.
Namun, dokumen baru mengatakan bahwa biaya pemeliharaan senjata nuklir yang sudah ada akan juga akan menghabiskan uang negara sebesar 600 milyar dolar AS, atau setengah dari biaya modernisasi. Pertahanan nuklir juga lebih murah dibanding perang.
Usulan dokumen itu mengatakan bahwa Rusia dan China sudah memperbaharui gudang senjata nuklir mereka, sementara provokasi nuklir dari Korea Utara "mengancam perdamaian regional dan global."
Penerjemah : GM.N.Lintang/B. Soekapdjo
Berita Terkait
Pemkot Bandarlampung sebut PNS diduga ODGJ proses pensiun karena sakit
Senin, 22 April 2024 11:24 Wib
400 lebih kerbau di OKI Sumsel mati mendadak diduga terjangkit virus SE
Rabu, 17 April 2024 6:25 Wib
Satu orang diduga terlibat penembakan depan Mapolda Lampung ditangkap
Minggu, 7 April 2024 19:02 Wib
Polisi tangkap oknum guru diduga cabuli murid
Jumat, 22 Maret 2024 8:19 Wib
Diduga ada korupsi, polisi periksa kantor Federasi Sepak bola Spanyol
Kamis, 21 Maret 2024 8:14 Wib
Kalapas selidiki oknum yang diduga sewakan ponsel kepada narapidana
Rabu, 20 Maret 2024 20:35 Wib
Kalapas Kalianda kaget diduga ada sewa menyewa ponsel lewat petugas
Rabu, 20 Maret 2024 14:58 Wib
Diduga aniaya dua warga Aceh Jaya, oknum TNI ditangkap tim gabungan
Minggu, 17 Maret 2024 0:30 Wib