Washington (Antara/Reuters) - Pemerintahan Presiden Donald Trump akan mengembangkan persenjataan nuklir baru dan memperbesar peluang penggunaan senjata nuklir untuk membalas serangan negara lain, kata bocoran dokumen kebijakan Amerika Serikat.
Pentagon tidak berkomentar terkait dokumen itu, yang disiarkan laman "Huffington Post". Dokumen tersebut memicu kritik keras dari sejumlah pakar pengendalian senjata karena memperbesar ancaman terjadi perang nuklir.
Pada Jumat, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat mengatakan tidak akan menanggapi "dokumen strategi dan tinjuan, yang belum diputuskan".
"'Nuclear Posture Review' itu belum selesai dan masih akan ditinjau kembali dan harus disetujui oleh presiden dan menteri pertahanan," kata Pentagon dalam pernyataan tertulis.
Sumber Reuters mengakui keaslian dokumen itu, yang dibocorkan "Huffington Post", namun dia tidak tidak menyatakan apakah versi yang sama akan disampaikan kepada Trump untuk disetujui.
Pada 2010, pendahulu Trump, Barack Obama, menyatakan niat untuk mengurangi peran persenjataan nuklir dalam dokumen dengan judul yang sama.
Namun, pemerintahan Trump mengatakan bahwa asumsi Obama terkait dunia di mana senjata nuklir semakin tidak relevan, terbukti tidak benar.
Penerjemah : GM.N.Lintang/B. Soekapdjo
Berita Terkait
400 lebih kerbau di OKI Sumsel mati mendadak diduga terjangkit virus SE
Rabu, 17 April 2024 6:25 Wib
Satu orang diduga terlibat penembakan depan Mapolda Lampung ditangkap
Minggu, 7 April 2024 19:02 Wib
Polisi tangkap oknum guru diduga cabuli murid
Jumat, 22 Maret 2024 8:19 Wib
Diduga ada korupsi, polisi periksa kantor Federasi Sepak bola Spanyol
Kamis, 21 Maret 2024 8:14 Wib
Kalapas selidiki oknum yang diduga sewakan ponsel kepada narapidana
Rabu, 20 Maret 2024 20:35 Wib
Kalapas Kalianda kaget diduga ada sewa menyewa ponsel lewat petugas
Rabu, 20 Maret 2024 14:58 Wib
Diduga aniaya dua warga Aceh Jaya, oknum TNI ditangkap tim gabungan
Minggu, 17 Maret 2024 0:30 Wib
Polisi amankan lima remaja diduga akan perang sarung
Sabtu, 16 Maret 2024 12:45 Wib