Amman, Jordania, (Antara/Xinhua-OANA) - Raja Jordania Abdullah II pada Sabtu (6/1) menyerukan ditingkatkannya upaya Arab guna mendukung Palestina setelah keputusan Presiden AS Donald Trump untuk mengakui Jerusalem Sebagai Ibu Kota Israel, kata kantor berita Petra.
Dalam satu pertemuan dengan beberapa menteri luar negeri Arab, Raja Abdullah mengatakan ada keperluan bagi upaya lebih lanjut guna mendukung hak rakyat Palestina dalam memelihara hak sejarah dan hukum mereka di Jerusalem dan dalam mendirikan negara merdeka mereka dengan Jerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya.
Raja Jordania tersebut mengatakan masalah Jerusalem mesti diselesaikan melalui perunidngan dan sebagai bagian dari perdamaian yang langgeng antara Palestina dan Israel dengan dasar penyelesaian dua-negara, resolusi internasional serta Gagasan Perdamaian Arab.
Ia menggaris-bawahi perlunya untuk mendukung warga Jerusalem dan melindungi identitas Arab di kota itu serta tempat suci Islam dan Kristen.
Jordania, kata Raja Abdullah --sebagaimana diberitaka Xinhua, yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad pagi, akan terus menjaga tempat suci di kota tersebut.
Di dalam satu taklimat setelah pertemuan menteri luar negeri Arab di Ibu Kota Jordania, Amman, Menteri Luar Negeri Jordania Ayman Safadi kembali menyampaikan penolakan Arab atas keputusan AS itu.
Saat menolak setiap tindakan sepihak Israel, ia mengatakan negara Arab akan mendorong pengakuan global bagi Palestina.
Menteri tersebut menambahkan negara Arab akan melancarkan upaya lagi guna mencegah pengakuan lebih jauh atas Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Ia menambahkan takkan ada perdamaian dan keamanan di wilayah itu tanpa berdirinya Negara Palestina Merdeka dengan Jerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya.
"Situasinya sulit dan kami melakukan langkah yang dikaji dengan baik ... pesan kami ialah negara Arab berkomitmen pada perdamaian dan itu melalui penyelesaian dua-negara," kata Safadi selama konferensi tersebut.
Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmad Aboul Gheit mengatakan selama konferensi itu bahwa negara Arab membuat beberapa kemajuan di Dewan Keamanan dan Sidang Majelis Umum PBB.
Tak ada pilihan lain kecuali berkomitmen pada perdamaian dan kesepakatan perdamaian, kata Aboul Gheit. Ia menambahkan para menteri luar negeri Arab membahas dalam pertemuan Amman berbagai cara untuk menangani keputusan AS tersebut.
Berita Terkait
Ganjar-Mahfud siap merahkan "Bumi Blambangan" Banyuwangi
Rabu, 7 Februari 2024 13:27 Wib
Rahmat Erwin raih 3 emas sekaligus pertajam rekor dunia angkat besi
Rabu, 7 Februari 2024 5:24 Wib
Korea Selatan ke perempat final usai singkirkan Arab Saudi
Rabu, 31 Januari 2024 5:12 Wib
Mulai Juli 2024 pemerintah pindahkan 3.246 ASN ke IKN
Sabtu, 16 Desember 2023 14:18 Wib
Nah, PDIP klaim Ganjar-Mahfud penerus ideologis Jokowi
Selasa, 12 Desember 2023 11:13 Wib
Lifter Rahmat Erwin raih perak di IWF Grand Prix II 2023
Minggu, 10 Desember 2023 6:22 Wib
Rahmat Erwin pertajam rekor dunia clean and jerk
Rabu, 4 Oktober 2023 8:23 Wib
Tambah dua emas, Indonesia naik ke peringkat 12 Asian Games
Rabu, 4 Oktober 2023 8:19 Wib