BI: Ekonomi Lampung Tumbuh 5,2 Persen

id seminar bank indonesia

BI: Ekonomi Lampung Tumbuh 5,2 Persen

Suasana Lampung Economic Outlook Tahun 2018 di Aula Lantai IV Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Selasa (12/12). (FOTO: Antaralampung/Ist)

...Lampung, masih mengandalkan komoditas batu bara, minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), karet, dan kopi dalam ekspor nasional...
Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung Noviarsano Manulang mengatakan secara umum, pertumbuhan ekonomi Lampung untuk keseluruhan tahun 2017 masih sesuai perkiraan yakni dalam kisaran 5,1-5,2 persen.

"Hal itu, terutama ditopang oleh kinerja ekspor dan investasi seiring membaiknya harga komoditas unggulan Lampung dan perekonomian negara tujuan ekspor serta membaiknya iklim investasi," kata dia, pada Lampung Economic Outlook Tahun 2018 di Aula Lantai IV Kantor Perwakilan Bank Indonesia Lampung, Selasa.

Ia menyebutkan, Lampung, masih mengandalkan komoditas batu bara, minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO), karet, dan kopi dalam ekspor nasional.

Menurutnya, saat ini dalam proses konsolidasi perekonomian nasional dan pemulihan ekonomi global yang berlangsung lambat, ekonomi Lampung mampu tumbuh cukup tinggi triwulan I, II, dan III 2017 yakni sebesar masing-masing 5,11 persen, 5,03 persen, dan 5,21 persen diatas pertumbuhan ekonomi Sumatera dan nasional.

Di sisi lain, pihaknya dalam pengembangan klaster UMKM di Lampung, yakni klaster kambing Saburai di Tanggamus, bawang merah di Lampung Tengah,.

Kemudian, sapi PO di Lampung Selatan, ikan teri di Pulau Pasaran Bandarlampung, cabai di Lampung Selatan, pengembangan tapis di Pesawaran, dan program kemandirian ekonomi pondok pesantren.

Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, lanjutnya, BI, pengusaha dan pemerintah daerah setempat telah membentuk Forum Investasi Lampung (FOILA).

Pembentukan FOILA itu, mengingat terbatasnya ruang fiskal Lampung maka peran swasta untuk berinvestasi harus didorong antara lain dengan memfasilitasi kemudahan akses informasi terhadap potensi daerah sebagai peluang investasi swasta ke Lampung.

"Salah satu kendala investasi sulitnya akses informasi terhadap potensi daerah. FOILA bertujuan untuk membangun persepsi positif dan meningkatkan efektivitas hubungan investor dengan sasaran pertumbuhan investasi tertinggi di regional," tuturnya.

Sementara prospek pertumbuhan ekonomi Lampung tahun 2018, lanjut dia, diperkirakan mencapai 5,1 -5,5 persen.

Inflasi Lampung diperkirakan cukup terkendali sekitar 3,5 persen tahun 2018 apabila kebijakan pangan tetap kuat dan tidak terdapat isu kenaikan pada sektor bahan makanan.

Ia menambahkan pembangunan infrastruktur akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Lampung tahun 2018.

"Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera, perluasan bandara serta penetapan menjadi bandara internasional, berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Lampung," jelasnya.

(ANTARA)