KAI: Babaranjang Siap Tidak Lintasi Perkotaan

id dirut pt kai dan kpk

KAI: Babaranjang Siap Tidak Lintasi Perkotaan

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro saat memberikan keterangan kepada wartawan (Foto: Istimewa)

...Itu domainnya Perhubungan, tapi kami sebagai operator siap jika itu sudah menjadi keputusan dari pemerintah pusat, kata Edi...
Bandarlampung  (ANTARA LAMPUNG) - Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro menyatakan kereta api terutama pengangkut batubara rangkaian panjang atau babaranjang siap tidak melintasi jalur perkotaan, tapi untuk urusan jalur berada di Kementerian Perhubungan.

"Itu domainnya Perhubungan, tapi kami sebagai operator siap jika itu sudah menjadi keputusan dari pemerintah pusat," kata dia di Bandarlampung, Minggu (19/11).

Dia mengatakan, untuk saat ini sedang dikaji oleh pihak Perhubungan mengenai jalur kereta batubara yang baru.

Pihaknya menunggu hasil kajian atau studi dari Kementerian Perhubungan. Jika hasil kajian sudah ke luar tentunya hasilnya akan dibahas oleh Dirjen Perkeretaapian.

"Kita masih menunggu hasil dari kajian tersebut dan pihak kereta api akan menaati hasil dari kajian tersebut," kata dia.

Jika harus pindah, pihaknya selalu siap karena memang sudah ada pembahasan sejak lama.

Keberadaan kereta api batu bara rangkaian panjang (KA babaranjang) melewati jalur lintasan KA terutama di Kota Bandarlampung dituding menjadi penyebab kemacetan arus lalu lintas.

Setiap saat secara rutin KA Babaranjang dari Muaraenim, Sumatera Selatan melalui jalur KA ke Pelabuhan Tarahan, Lampung, dan harus pula melintas jalan-jalan kawasan perkotaan di Bandarlampung terutama pada jam sibuk sehingga dipastikan kemacetan panjang kendaraan terjadi.

Wali Kota Bandarlampung Herman HN pernah menyatakan, keberadaan KA babaranjang yang dioperasikan kerja sama PT Kereta Api Indonesia dan PT Bukit Asam (BA) itu memberi dampak buruk, yaitu menyusahkan karena menimbulkan kemacetan di jalan-jalan Kota Tapis Berseri ini.

"Setiap 15 menit `kan lewat KA babaranjang. Bikin macet. Masyarakat di Bandarlampung dibuat jadi susah," kata dia.

Padahal kontribusi perusahaan terkait pengangkutan baru bara itu bagi warga Bandarlampung dinilai masih minim.

Herman mengungkapkan, sejak dirinya menjabat Wali Kota Bandarlampung, PT KAI baru memberi bantuan gerobak sampah dalam jumlah yang sedikit. Sedangkan PT BA memberi bantuan truk sampah seharga sekitar Rp300 juta dan gerbang masuk Kota Bandarlampung sekitar Rp1 miliar.

"Selaku Wali Kota, saya tidak mengemis, tetapi perusahaan ini telah menyengsarakan rakyat Bandarlampung," katanya.

Menurutnya, kereta api babaranjang yang melintas di pagi hari tentunya menghambat para pelajar yang akan pergi ke sekolah karena bisa tertahan lama, seharusnya dibuat "underpass" atau jalan layang.

"Perusahaan harus memperhatikan CSR. Tapi, keluhan masyarakat itu tak digubris, tidak dipedulikan dan tidak ada sumbangsih, bayangkan saya jadi Wali Kota sejak 2010, tapi PT KAI hanya memberikan paling tiga sampai lima gerobak sampah saja," katanya.

(ANTARA)