Studi : Kepercayaan atas Media Daring Anjlok

id Studi, media, online, wartawan, internet

Studi : Kepercayaan atas Media Daring Anjlok

Aksi wartawan di Lampung/file (ANTARA Lampung/ist)

Jenewa (Antara/Xinhua-OANA) - Sembilan-puluh persen penduduk Swiss adalah pengguna Internet yang memiliki ketrampilan tinggi, tapi kepercayaan mereka pada berita daring atau "online" telah merosot tajam, demikian satu survei dari University of Zurich baru-baru ini.
        
Empat dari lima (80 persen) pengguna Internet di Swiss adalah juga pengguna daring telepon genggam, kata Institute of Mass Communication and Media Research di Zurich University.
        
Rata-rata waktu penggunaan Internet telah berlipat sejak 2011 dan saat ini berjumlah 25,5 jam per pekan, kata universitas tersebut di dalam satu pernyataan.
        
Mayoritas besar (83 persen) pengguna Internet menyatakan mereka dapat dengan mudah membedakan antara kegiatan daring penting dan tidak penting.
        
"Kesejahteraan digital di Swiss kuat," kata Michael Latzer, Profesor Inovasi dan Perubahan Media di universitas tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu pagi. Namun ia menambahkan, "Kepercaraan pada isi berita daring telah anjlok secara mencolok sejak 2013 dan dalam seluruh kelompok usia."
   
Sampai 2013, tiga-perempat penduduk Swiss menganggap sedikitnya separuh isi berita daring bisa dipercaya. Jumlah tersebut telah merosot sampai 58 persen pada 2017.
        
Orang memiliki pandangan yang berbeda mengenai bisa dipercayanya penyedia keterangan, demikian temuan studi itu.
        
Separuh responden survei tersebut mengatakan mereka prihatin mengenai perusahaan atau orang yang melanggar keleluasan pribadi daring mereka.
        
Kelompok usia paling tua (usia 70 tahun atau lebih) lebih prihatin mengenai pelanggaran privasi mereka oleh pemerintah ketimbang usia lain yang disurvei.
        
Delapan dari 10 pengguna Internet (81 persen) di Swiss memberi perhatian lebih besar untuk melindungi privasi mereka, dan 44 persen percaya bahwa mereka dapat memantau keleluasaan pribadi di Internet.

Antara/Xinhua-OANA
Chaidar