BPBD Bandarlampung Bentuk Kelurahan Tanggap Bencana

id ilustrasi banjir

BPBD Bandarlampung Bentuk Kelurahan Tanggap Bencana

Ilustrasi sejumlah warga terjebak banjir (ist)

...Untuk relawan pun ada di seluruh wilayah Bandarlampung yang berjumlah 30 orang, katanya...
Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandarlampung membentuk kelurahan tanggap bencana khususnya Kelurahan Kota Karang dan Kota Karangraya.

Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Kota Bandarlampung, Rizki di Bandarlampung, Kamis (2/11) mengatakan dua kelurahan ini sebagai percontohan wilayah yang telah menjadi kelurahan tanggap bencana, sedangkan untuk yang lainnya menyusul.

"Untuk relawan pun ada di seluruh wilayah Bandarlampung yang berjumlah 30 orang," katanya.

Relawan ini bertindak sebagai tim respon cepat jika BPBD belum datang, katanya.

BPBD juga berkeliling di daerah rawan banjir, terutama pada saat hujan. Tanggul sungai selalu dipantau tiap hari untuk mengantisipasi bencana alam.

Dia menjelaskan saat melihat lokasi yang banyak tergenang air dan diperkirakan akan banjir langsung, tim BPBD berkoordinasi dengan tim di pos penjagaan yang berada di lokasi tersebut terutama di kecamatan.

"Pos induk di kantor BPBD pun wajib dilaporkan, nantinya pos akan berkoordinasi degan sejumlah pos yang ada di kecamatan tempat banjir untuk melakukan penanganan cepat," katanya.

Saat ini penjagaan rawan banjir diintensifkan di sejumlah kecamatan yakni Kecamatan Kemiling, Kecamatan Bumiwaras, Kecamatan Telukbetung Utara, Kecamatan Labuhanratu, Kecamatan Tanjungkarang Timur dan Kecamatan Tanjungkarang Pusat.

"Ketika ada banjir, tim dari pos penjagaan tersebut akan membantu warga terdampak banjir tersebut. Termasuk pembersihan drainase yang tersumbat dengan menyedot air dengan mesin pompa ketika banjir terjadi," kata dia.

BPBD juga mengingatkan para orang tua agar dapat menjaga anaknya pada musim penghujan agar tidak bermain dekat dengan sungai.

"Kita belajar dari kejadian beberapa waktu lalu, pada saat hujan banyak anak yang bermain di tepi sungai akhirnya terpeleset. Bila perlu ketika hujan cukup bermain di rumah saja," katanya.

Menurutnya, pada saat hujan aliran sungai sangat berpotensi besar untuk melua sehingga pengawasn anak perlu diperketat, katanya.

Ia mengungkapkan saat ini sebagian besar korban banjir merupakan anak-anak yang ditemukan di aliran sungai setelah banjir melanda.

 (ANTARA)