Nilai Tukar Petani Lampung Naik 0,61 Persen

id bandarlampung inflasi, yeane irmaningrum, kepala bps

Nilai Tukar Petani Lampung Naik 0,61 Persen

Kepala BPS Lampung, Yeane Irmaningrum (FOTO: ANTARA Lampung/ist)

...Subsektor perkebunan dan subsektor perikanan tangkap juga mengalami kenaikan harga seperti pada komoditas kelapa sawit, kakao, karet, dan beberapa jenis ikan tangkap, katanya...
Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Lampung secara gabungan pada Oktober 2017 naik sebesar 0,61 persen menyusul kenaikan harga sejumlah komoditas.

Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung Yeane Irmaningrum, di Bandarlampung, Rabu, mengatakan bahwa beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, antara lain komoditas tanaman pangan seperti gabah, jagung, dan ketela pohon/ubi kayu.

"Subsektor perkebunan dan subsektor perikanan tangkap juga mengalami kenaikan harga seperti pada komoditas kelapa sawit, kakao, karet, dan beberapa jenis ikan tangkap," ujarnya lagi.

Ia menyebutkan, subsektor hortikultura, peternakan, dan perikanan budi daya mengalami penurunan harga antara lain komoditas kol/kubis, wortel, ternak kecil, ayam buras, ayam ras pedaging, lele, ikan mas, dan nila.

Menurutnya, pada sebagian subsektor mengalami peningkatan NTP pada Oktober 2017, kecuali hortikultura, peternakan, dan perikanan budi daya.

Secara rinci, subsektor pertanian tanaman pangan (2,64 persen), subsektor tanaman hortikultura (-1,10 persen), subsektor tanaman perkebunan rakyat (0,12 persen), subsektor peternakan (-0,21 persen), subsektor perikanan tangkap (1,15 persen), dan subsektor perikanan budi daya (-0,26 persen).

Yeane menjelaskan, dari 33 provinsi yang diamati perkembangan harganya pada Oktober 2017, kenaikan NTP tertinggi terjadi di Provinsi Jambi dengan peningkatan sebesar 1,52 persen, sedangkan penurunan NTP terbesar terjadi di Bangka Belitung yang turun sebesar 2,12 persen.

NTP Provinsi Lampung Oktober 2017 untuk masing-masings subsektor tercatat padi dan palawija (NTP-P) 109,35, hortikultura (NTP-H) 93,88, tanaman perkebunan rakyat (NTP-Pr) 105,08, peternakan (NTP-Pt) 116,18, perikanan tangkap (111,24), dan perikanan budi daya (95,07).

"Sedangkan NTP Provinsi Lampung tercatat sebesar 106,62," katanya lagi.

(ANTARA)