Ekspor Makanan Olahan Ke Korsel Naik 43,81 Persen

id dirjen pen kemendag arlinda, makanan olahan, ekspor korea

 Ekspor Makanan Olahan Ke Korsel Naik 43,81 Persen

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag, Arlinda (Foto Antaranews)

...tren ekspor makanan olahan Indonesia ke Korsel meningkat sebesar 7,66 persen dengan nilai ekspor pada tahun 2016 sebesar 94,18 juta dolar AS. Nilai ini akan terus digenjot, kata Arlinda...
Jakarta (ANTARA LAMPUNG) - Kementerian Perdagangan mencatat nilai ekspor makanan olahan ke Korea Selatan pada Semester I 2017 mengalami kenaikan sebesar 43,81 persen atau menjadi 57,05 juta dolar Amerika Serikat jika dibanding periode yang sama tahun sebebelumnya.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasioal Kementerian Perdagangan Arlinda menyebutkan beberapa produk asal Indonesia yang mengalami peningkatan permintaan dari Negeri Ginseng tersebut, antara lain, tembakau, molase, rumput laut, malt, serta wafer.

Dalam 5 tahun terakhir, tren ekspor makanan olahan Indonesia ke Korsel meningkat sebesar 7,66 persen dengan nilai ekspor pada tahun 2016 sebesar 94,18 juta dolar AS. Nilai ini akan terus digenjot, kata Arlinda, dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu (28/10).

Indonesia bersama negara-negara ASEAN lain merupakan pemasok produk makanan olahan ke Negeri K-Pop itu. Kali ini, ekspor produk makanan olahan Indonesia ke Korsel akan digenjot lewat pameran ASEAN Trade Fair 2017 di Seoul, Korsel, mulai pada tanggal 25 s.d. 28 Oktober 2017.

Kemendag bekerja sama dengan Atase Perdagangan Indoensia, Kedutaan Besar Indonesia di Seoul, dan ASEAN-Korea Centre (AKC) menghadirkan Paviliun Indonesia dalam pameran tersebut. Pameran ASEAN Trade Fair 2017 dilaksanakan bersamaan dengan Food Week Korea 2017.

Pameran tersebut menjadi peluang untuk memasuki pasar Korsel yang potensial. Partisipasi Indonesia juga memberi kesempatan bagi industri produk makanan olahan dan produk terkait lainnya dari Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini di pasar Korsel, ujar Arlinda.

Arlinda menambahkan bahwa para peserta pameran juga dapat memperoleh informasi mengenai perkembangan industri makanan Korsel, aturan impor yang berlaku, serta membedah selera konsumen lewat seminar dan mempelajari industri Korsel lewat kunjungan ke perusahaanperusahaan.

Dalam ASEAN Trade Fair 2017, Paviliun Indonesia menampilkan 10 perusahaan makanan dan minuman. Perusahaan-perusahaan ini telah melewati proses seleksi terlebih dahulu.

Food Week Korea adalah salah satu pameran dagang makanan dan minuman skala internasional terbesar di Korsel. Pada tahun lalu, pameran ini dikunjungi 59.322 orang dan diikuti 891 peserta.

Tercatat lebih dari 174 peserta datang dari 41 negara, antara lain, Republik rakyat Tiongkok (RRT), Jepang, Hong Kong, India, Iran, Taiwan, Filipina, Malaysia, Singapura, Indonesia, Thailand, dan lain-lain.

Industri makanan dan minuman merupakan salah satu kontributor terbesar dalam pendapatan nonmigas Indonesia. Konsistensi kehadiran produk makanan dan minuman Indonesia di Korsel diharapkan dapat terus terjaga untuk meningkatkan nation branding Indonesia dan mendorong ekspor Indonesia ke pasar yang lebih luas.

(ANTARA)