Gerilyawan Al-Houthi Sudah Tembak Jatuh Dua Pesawat

id Arab Saudi, Perang Yaman, drone

Gerilyawan Al-Houthi Sudah Tembak Jatuh Dua Pesawat

Gambar resmi pesawat tanpa awak MQ-9 Reaper. drone aircraft (Angkatan Udara AS/Staff Sgt. Brian Ferguson)

San'a, Yaman (Antara/Xinhua-OANA)- Pada1 Oktoberi lalu, gerilyawan Al-Houthi menembakkan rudal permukaan-ke-udara dan menembak-jatuh satu pesawat tanpa awak buatan AS, General Atomics MQ-9 Reaper, di sebelah utara Sana'a.


Amerika Serikat, yang menjadi pendukung utama koalisi pimpinan Arab Saudi --yang memerangi gerilyawan Syiah Al-Houthi, yang bersekutu dengan Iran, mengakui kehilangan pesawat tempurnya.


Ditembaknya Eurofighter Typhoon, salah satu pesawat paling canggih di dunia, terjadi beberapa jam setelah petempur Al-Houthi menembakkan rudal balistik ke arah pangkalan militer Arab Saudi jauh di dalam perbatasan Arab Saudi Selatan di Provinsi Najran.


Koalisi pimpinan Arab Saudi menyatakan rudal itu menghancurkan kompleks permukiman milik perusahaan milik pemerintah Arab Saudi dan melukai seorang pekerja.


Peningkatan tajam tersebut terjadi sehari setelah pernyataan dari Putra Mahkota Kerajaan itu Mohammed bin Salman bahwa negaranya akan terus memerangi gerilyawan Al-Houthi di Yaman.


Arab Saudi memimpin koalisi militer, yang kebanyakan terdiri atas negara Arab, untuk memerangi gerilyawan Al-Houthi di Yaman sejak Maret 2015 dalam upaya memulihkan kembali Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang didepak oleh petempur Al-Houthi pada September 2014.


Gerilyawan Al-Houthi telah merebut sebagian besar wilayah Yaman Utara melalui kekuatan, termasuk Ibu Kota Yaman, Sana'a, sejak 2014.


Perang tersebut telah menewaskan lebih dari 10.000 orang Yaman, kebanyakan warga sipil, dan membuat lebih dari tiga juta orang lagi meninggalkan rumah mereka, kata beberapa badan kemanusiaan.

Antara/Xinhua
Chaidar