Rehabilitasi Tanaman Rempah Mulai November

id lada, pala, rempah-rempah

Rehabilitasi Tanaman Rempah Mulai November

Suratman, pekebun lada Pancanegeri, Blambanganumpu, Waykanan, Lampung, menunjukkan buah lada muda di kebunnya. ( ANTARA Lampung/istimewa)

Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG) - Gubernur Lampung M Ridho Ficardo menyebutkan rehabilitasi 800 hektare tanaman lada dan pala akan dilaksanakan mulai November.


Rehabilitasi tanaman lada ini tersebar di berbagai kecamatan di Lampung Utara, Way Kanan, dan Lampung Timur masing-masing 200 hektare.

Sedangkan tanaman pala difokuskan di Kabupaten Tanggamus. Selain itu, intensifikasi tanaman lada seluas 100 hektare di Lampung Utara, 100 hektare di Way Kanan, dan 150 hektare di Lampung Timur.


Kepala Dinas Peternakan dan Perkebunan Provinsi Lanpung Dessy Desmaniar Romas, mengatakan rehabilitasi tanaman lada hitam merupakan yang terbesar. Luas tanaman lada di Lampung pada 2016 mencapai 46.054 ha dengan produksi 14.854 ton per tahun dan melibatkan 63.675 kepala keluarga petani.

"Setiap petani mendapat rehabilitasi tanaman lada maksimal dua hektare, namun rata-rata satu hektare," kata Dessy.


Pengakuan dunia atas tanaman pala Lampung, kata Dessy, dibuktikan dengan makin tingginya permintaan. Pembibitan tanaman pala kini dapat dilakukan di Lampung Selatan, sehingga perluasan dan peremajaan cepat dilakukan.


"Permintaan pala sangat tinggi, namun produksinya belum banyak. Pala yang diproduksi di Lampung lebih disukai untuk bahan kosmetik karena tinggi kandungan atsirinya," kata Dessy.


Terkait Hari Rempah Internasional, kata Dessy, Pemerintah Provinsi Lampung berencana terus meningkatkan luasan peremajaan dan rehabilitasi. Untuk lada, pada 2018 diusulkan rehabilitasi seluas 1.000 hektare dan pala 200 hektare.


Sejumlah acara bakal digelar dalam menyambut momen tersebut, seperti kampanye minum susu lada gratis. "Kami akan sosialisasikan susu dicampur lada juga nikmat diminum," tambahnya.

ANTARA