Jerman Tertarik Upaya BNPT Dalam Penanggulangan Terorisme

id jerman tertarik upaya bnpt, komjen suhardi alius, kepala bnpt

Jerman Tertarik Upaya BNPT Dalam Penanggulangan Terorisme

Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius (FOTO: Antaranews.com/Dok)

...Mereka ingin tahu pengalaman kita (Indonesia) selama ini dalam menanggulangi terorisme termasuk di antaranya mengenai tantangan dari FTF (Foreign Terrorist Fighter)," kata Suhardi...
Jakarta (ANTARA Lampung) -  Wakil Presiden Bundeskriminalamt Jerman, Peter Henzler menyatakan ketertarikannya untuk mempelajari mempelajari lebih intensif upaya-upaya yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dalam menangani masalah radikalisme dan terorisme di Indonesia.

"Kebijakan BNPT sangat komprehensif dan kami berminat untuk melihat secara langsung implementasi kebijakan yang dilakukan BNPT khususnya mengenai pendekatan lunak," ujar Peter Henzler seperti dikuti dari siaran pers BNPT yang diterima di Jakarta, Jumat (20/10).

Peter menyatakan ketertarikannnya itu akan dilakukan melalui kunjungan balasan yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

Sebelumnya, Kepala BNPT Komjen Pol Suhardi Alius memaparkan  upaya yang telah dilakukan Indonesia dalam menangani masalah radikalisme dan terorisme di hadapan sejumlah instansi pemerintahan di Jerman.

"Mereka ingin tahu pengalaman kita (Indonesia) selama ini dalam menanggulangi terorisme termasuk di antaranya mengenai tantangan dari FTF (Foreign Terrorist Fighter)," kata Suhardi.

Instansi pemerintahan Jerman yang hadir dalam pertemuan di kantor The Federal Criminal Police Office of Germany (Bundeskriminalamt/BKA), Wiesbaden, Jerman, Kamis (19/10) malam antara lain Kementerian Dalam Negeri Jerman, Kementerian Luar Negeri Jerman, Bundeskriminalamt/BKA, serta Lembaga Swadaya Masyarakat  (BAHIRA Advice Centre).

Kepada instansi pemerintah Jerman, alumni Akpol tahun 1985 ini menyampaikan pentingnya menyeimbangkan penggunaan pola pendekatan keras dan pendekatan lunak dalam penanggulangan terorisme.

"Terlebih dalam pendekatan lunak. Indonesia relatif berhasil dalam program deradikalisasi, di mana teroris yang telah menjalani masa hukuman dari sebanyak 560 orang hanya tiga orang yang kembali melakukan tindakan terorisme," ujar Suhardi.

Ia menjelaskan bahwa dalam menjalankan program kontraradikalisasi BNPT menggandeng unsur masyarakat termasuk pemuda, warganet, dan juga mantan aktivis teroris untuk melakukan kontranarasi.

"Ini menjadi program unggulan nasional dan juga berjalan efektif," kata mantan Kadiv Humas Polri ini.

Dalam pertemuan tersebut, Kepala BNPT didampingi Direktur Deradikalisasi BNPT Irfan Idris dan Kasubdit Amerika Eropa Wandi Andrianto Syamsu. Turut serta dalam delegasi Indonesia tersebut, Direktur Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Prof Irfan Abubakar. (ANTARA)