Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung berhasil menurunkan konsumsi beras dari 105 kilogram per kapita per tahun pada 2015 menjadi 95,4 kg/kapita/tahun pada 2016, menyusul berhasilnya program Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL).
"Pada 2017, program ini dilakukan di 70 desa di seluruh kabupaten/kota se-Provinsi Lampung," kata Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Sutono, di Bandarlampung, Selasa, (10/10).
Menurutnya, konsumsi pangan sangat erat kaitannya terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Bukti empiris menunjukkan kualitas SDM sangat ditentukan status gizi yang baik. Status gizi yang baik, ditentukan jumlah asupan pangan yang dikonsumsi.
Ia menjelaskan, dalam mengurangi kecenderungan mengonsumsi beras, Pemprov Lampung memiliki gerakan penganekaragaman konsumsi pangan.
"Kebijakan ini tidak hanya untuk mengurangi ketergantungan pada beras, tetapi dimaksudkan mengubah pola konsumsi masyarakat dengan mengonsumsi pangan beragam, bergizi, seimbang, aman dan lebih baik gizinya," katanya.
Sebagai gambaran, pada pola konsumsi 2016, masyarakat Lampung mengaplikasikannya dengan baik, ditandai dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) 80,4. Tidak hanya itu, Pemprov Lampung turut menyosialisasikan pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman.
Hasilnya, kata dia, Pemprov Lampung bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung berhasil menyabet Juara II Nasional Lomba PKK lewat program `Halaman Asri, Teratur, Indah, dan Nyaman` pada Jambore PKK di Jakarta 2-4 Oktober 2017.
Sutono menjelaskan, program itu berdasarkan Instruksi Gubernur Nomor 4 Tahun 2015 tentang Gerakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal. Keberhasilan programtersebut, tidak terlepas dari dukungan dan partisipasi seluruh sektor, termasuk Tim Penggerak PKK Provinsi Lampung.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung, Kusnardi, mengatakan pihaknya mengingatkan kesadaran dan peran masyarakat khususnya generasi muda, perguruan tinggi, pemerintah, dan swasta akan pentingnya penanganan masalah pangan.
"Ini untuk memperkokoh solidaritas bangsa dalam memberantas kekurangan pangan dan gizi. Kemudian, menumbuhkan kesadaran seluruh lapisan masyarakat terhadap potensi sumber daya alam dan tantangan mewujudkan ketahan pangan," kata Kusnardi.
(ANTARA)
Berita Terkait
Lapas Rajabasa-RS Adven berikan pelayanan kesehatan kepada warga binaan dan petugas
Jumat, 19 April 2024 14:57 Wib
Polisi tangkap ayah dan kakek cabuli anak kandung di Lampung Selatan
Jumat, 19 April 2024 13:14 Wib
Jaringan XL Axiata selama libur Ramadhan dan Lebaran 2024 aman terkendali
Jumat, 19 April 2024 9:48 Wib
Bawaslu ajak masyarakat dan media awasi pelaksanaan Pilkada Metro
Kamis, 18 April 2024 17:05 Wib
Bukit Asam salurkan bantuan Rp1 miliar ke Masjid dan Panti Asuhan di Lampung
Kamis, 18 April 2024 15:43 Wib
Arteta berharap Arsenal belajar dari kekalahan dan bangkit
Kamis, 18 April 2024 6:41 Wib
BRILink bantu masyarakat pasar permudah transaksi tarik dan setor tunai
Kamis, 18 April 2024 6:35 Wib
UMKM BRI terbantu dengan QRIS BRImo transksi mudah dan cepat
Kamis, 18 April 2024 6:17 Wib