Korut dilaporkan bersiap luncurkan rudal yang bisa jangkau AS

id Korut, rudal, nuklir

Korut dilaporkan bersiap luncurkan rudal yang bisa jangkau AS

TV nasional Korea Utara mengeluarkan gambar uji coba peluncuran antar-benua/file. (Reuters)

Moskow (Antara/Reuters) - Korea Utara bersiap menguji peluru kendali jarak jauh, yang diyakini bisa mencapai pantai barat Amerika Serikat, kata anggota legislatif Rusia, yang baru kembali dari kunjungannya ke Pyongyang, seperti dikutip pada Jumat.


Anton Morozov, anggota komite urusan internasional majelis rendah Rusia dan dua anggota lain legislatif Rusia mengunjungi Pyongyang pada 2-6 Oktober, kata berita RIA Rusia.


"Mereka menyiapkan percobaan baru untuk peluru kendali jarak jauh. Mereka bahkan memberi kami perhitungan matematika, yang mereka yakini membuktikan bahwa peluru kendali mereka dapat menuju pantai barat Amerika Serikat," kata RIA mengutip Morozov.


"Sejauh yang kami mengerti, mereka berniat meluncurkan satu lagi peluru kendali jarak jauh dalam waktu dekat. Secara umum, mereka menginginkan peperangan," katanya menjelaskan.


Ketegangan meningkat dalam beberapa pekan belakangan mengenai program senjata nuklir dan peluru kendali Korut karena Pyongyang telah melakukan uji coba beberapa misil dan melakukan uji bom hidrogen saat negara tersebut nmelangkah menuju tujuannya untuk mengembangkan misil berujung nuklir yang mampu meledak di daratan AS.


Di Washington, pejabat AS mengatakan bahwa ada tanda bahwa Korut menyiapkan uji peluru kendali pada atau sekitar 10 Oktober, tepat ulang tahun Partai Pekerja Korea, yang berkuasa, berdiri dan sehari setelah liburan Hari Columbus di Amerika Serikat.


Pejabat tidak disebutkan namanya itu tidak mengungkapkan jenis peluru kendali percobaan tersebut dan memperingatkan bahwa Korut belakangan belum melakukan peluncuran, meskipun ada indikasi bahwa hal tersebut akan terjadi.


Rombongan Morozov mengadakan pertemuan "tingkat tinggi" di Pyongyang, demikian berita RIA, mengutip keterangan kedutaan Rusia di ibu kota Korea Utara tersebut.



Antara/Reuters
Devi/B/B. Soekapdjo