PKH Mendorong Anak-anak Penerima Manfaat Untuk Berprestasi

id mensos dan pkh, khofifah indar parawansa, menteri sosial

PKH Mendorong Anak-anak Penerima Manfaat Untuk Berprestasi

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawangsa saat memberikan motivasi kepada anak-anak penerima Program Keluarga Harapan (PKH) agar tetap memiliki cita-cita yang tinggi. (foto Antara/Suparman)

...Dengan dukungan subsidi dan bantuan kepada keluarga PKH turut mendorong anak-anak penerima manfaat untuk meraih prestasi di berbagai bidang...
Jakarta (ANTARA Lampung) - Program Keluarga Harapan (PKH) yang menjadi unggulan Kementerian Sosial untuk penanganan masalah kemiskinan mampu mendorong anak-anak dari keluarga penerima manfaat (KPM) untuk berprestasi.

"Dengan dukungan subsidi dan bantuan kepada keluarga PKH turut mendorong anak-anak penerima manfaat untuk meraih prestasi di berbagai bidang," kata Dirjen Jaminan dan Perlindungan Sosial Harry Hikmat yang dihubungi dari Jakarta, Minggu.

Dalam laporan tiga tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan tema Pemerataan Ekonomi Yang Berkelanjutan tentang pelaksanaan jaminan sosial, Harry mengatakan cukup banyak anak dari keluarga penerima manfaat yang berprestasi baik dibidang akademik, olahraga maupun seni di tingkat nasional dan internasional.

Dia mencontohkan anak penerima manfaat PKH asal Demak mendapatkan juara lomba robotik internasional di Amerika Serikat, di Tuban, Jawa Timur seorang anak keluarga PKH menjuarai olahraga judo tingkat ASEAN.

Selain itu, sejumlah anak penerima PKH lulusan SMA juga diterima diberbagai perguruan tinggi negeri melalui jalur undangan.

Dia mengatakan, berdasarkan evaluasi Bank Dunia, Bappenas dan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan serta Puslitbang Kementerian Sosial tahun 2015-2016, PKH berdampak positif pada tingkat konsumsi rumah tangga, angka partisipasi sekolah dan akses ibu hamil serta anak balita pada layanan kesehatan.

Pada tingkat partisipasi sekolah, meningkatnya akses Sekolah Dasar sebesar 49,2 persen, SMP sebesar 49,9 persen dan SMA sebesar 30,9 persen. Selain itu terdapat kenaikan persentase anak yang melanjutkan ke pendidikan menengah sebesar 8,8 persen.

Serta berdampak pada penurunan jumlah pekerja anak. Berdasarkan Lakin Kemensos 2016 ada peningkatan partisipasi sekolah setelah menerima PKH dibandingkan sebelum menerima PKH sebesar 46,33 persen.