Ribuan Awak Angkot Lakukan Aksi Mogok Beroperasi

id angkot mogok, demo angkot, demo angkutan daring

Ribuan Awak Angkot Lakukan Aksi Mogok Beroperasi

Aksi angkot mogok meminta pemerintah melarang angkutan berbasis daring. (FOTO: ANTARA Lampung/Roy Baskara Pratama)

Bandarlampung,  (ANTARA Lampung) - Ribuan awak angkutan kota (angkot) melakukan aksi mogok beroperasi, menuntut agar Pemerintah Kota Bandarlampung tidak memberikan izin operasi angkutan berbasis daring.

Berdasarkan pantauan di Bandarlampung, Selasa, seratusan angkot lainnya menuju ke Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung untuk mendesak wali kota agar tidak mengeluarkan izin operasi angkutan berbasis daring.

Alasan mereka yang tergabung dalam Persatuan Pemilik dan Pengemudi Angkutan Bandarlampung (P3ABL) ini adalah, tarifnya dinilai terlalu rendah.

Ketua P3ABL Daud Rusli menyatakan bahwa angkutan berbasis daring ini menarik tarif terlalu rendah lebih dari 70 persen sehingga banyak konsumen yang pindah.

"Awak angkutan berbasis daring bukanlah awak angkutan yang profesional," kata dia.

Ia menegaskan, Wali Kota Bandarlampung Herman HN harus tegas untuk tidak mengeluarkan perizinan angkutan berbasis daring.

Ia melanjutkan, usaha ini dibuka di Kota Bandarlampung tanpa adanya izin terlebih dahulu dari pemerintah setempat, sehingga menunjukkan arogansi terhadap rakyat di Kota Tapis Berseri.

"Sejak adanya angkutan berbasis daring ini, untuk memberikan uang ke istri-istri kami sudah susah karena pendapatan per hari menurun drastis," katanya.

Sebagian besar angkot yang datang ke Kantor Wali Kota Bandarlampung dialihkan oleh aparat kepolisian ke Halaman Masjid Al Furqon guna menghindari kemacetan yang berkepanjangan di pusat kota itu.

Pantauan di lokasi, yang melakukan aksi mogok adalah angkot seluruh jurusan yang jumlahnya mencapai ribuan, namun yang datang ke kantor wali kota jumlahnya ratusan. Ada sopir angkot sengaja menghentikan kendaraannya di tepi jalan seperti yang terlihat di Jalan Teuku Umar.

Sejumlah orang tua mengkhawatirkan transportasi anak ke sekolah, apalagi jika mogok tersebut berlanjut bahkan kabarnya hingga sepekan.