Pegiat Literasi Sambut Baik Dana Desa untuk Perpusdes

id pegiat literasi lampung selatan, sugeng hariyanto

Pegiat Literasi Sambut Baik Dana Desa untuk Perpusdes

Presiden Joko Widodo menaiki Motor Pustaka Sugeng Haryono dan berfoto dengan Sugeng Haryono, Selasa (2/5). (Foto: Dokumentasi Sugeng Hariyono.)

...Sangat luar biasa, beberapa waktu lalu juga telah kita suarakan agar dana desa bisa untuk pengembangan perpustakaan desa, keinginan presiden ini sangat bagus, kata Sugeng...
Lampung Timur  (ANTARA Lampung)  - Pegiat literasi di Provinsi Lampung menyambut baik niat Presiden Joko Widodo yang akan mengalokasikan dana desa untuk pembangunan perpustakaan desa.

"Sangat luar biasa,  beberapa waktu lalu juga telah kita suarakan agar dana desa bisa untuk pengembangan perpustakaan desa,  keinginan presiden ini sangat bagus, " kata Sugeng Hariyono, pegiat literasi Motor Pustaka dari Kabupten Lampung Selatan Provinsi Lampung saat dihubungi dari Lampung Timur, Jumat (15/9).

Menurut Sugeng Hariyono yang pernah diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Presiden ini masih sedikit kepala desa yang menganggarkan dana desa untuk pembangunan dan pengembangan perpustakaan desa, sebagian besar pemerintah desa hanya fokus pada pembangunan infrastruktur fisik.

"Perpustakaan desa masih dianggap belum perioritas, kalaupun ada desa yang membangun perpustakaan desa tapi jumlahnya masih kecil, pemerintah desa menganggap pembangunan fisik yang paling prioritas, padahal membangun desa bukan fisiknya saja tapi manusianya juga," ujar Sugeng.

Sugeng berharap pos dana desa selain untuk membangun gedung perpustakaan desa dan memperbanyak koleksi buku juga diperuntukkan pengembangan masyarakat desa sekitar.

"Dana desa itu juga untuk membayar insentif pustakawan desa, untuk kegiatan promosi membaca dan kegiatan literasi di perpustakaan desa seperti lomba menulis untuk anak-anak, dana desa itu harus dimanfaatkan untuk pelibatan masyarakat sekitar secara langsung," katanya.

Pegiat literasi lainnya dari Kabupaten Lampung Selatan, Radmiadi yang dikenal dengan Perahu Pustaka juga mendukung keinginan Presiden Joko Widodo itu.

"Saya juga mensupport keputusan itu," ujarnya.

Namun Radmiadi berpendapat perpustakaan desa yang sudah ada selama ini masih sepi pembaca karena perangkat desa atau pengelola perpustakaan desa masih menerapkan cara monoton untuk menarik minat baca masyarakat desa.

"Perangkat desa belum bisa berinovasi sehingga perpustakaan desa yang saya amati masih sepi pembaca, mestinya perangkat desa mengikuti pola kekiniaan untuk menarik minat baca warga dan anak-anak desa untuk datang ke perpustakaan," ungkap pegiat literasi yang biasa menularkan virus baca kepada anak-anak pesisir di Kabupaten Lampung Selatan.

Menurut Radmiadi, menarik minat baca masyarakat terutama anak-anak di perpustakaan desa dengan menambah koleksi buku yang menarik dan memberikan kegiatan rangsangan sebelum membaca.

"Bisa dilakukan dengan mengajak anak-anak bermain mainan yang yang mendidik, mendongeng dan menyanyi baru kemudian anak-anak diajak membaca dan perbanyak koleksi buku yang menarik buat anak-anak. Selama ini diperpustakaan desa buku yang tersedia masih banyak buku bacaan orang dewasa," kata Radmiadi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berharap dana desa bisa digunakan untuk membangun perpustakaan desa. Permintaan itu juga aspirasi para pegiat literasi kepada pemerintah agar dana desa juga diperuntukan untuk membangun infrastruktur yang dapat menunjang dan menumbuh kembangkan minat baca masyarakat.

Pernyataan tersebut diutarakan Mendikbud saat menyampaikan sambuatanya pada peresmian gedung fasilitas pelayanan Perpustakaan Nasional RI di Jakarta, Kamis (14/9).

Harapan Mendikbud itu disambut baik Presiden Jokowi saat meresmikan operasional gedung Perpusnas RI dengan menyatakan akan mengurus pos anggaran dana desa itu untuk pembangunan perpustakaan desa.(ANTARA)