Deteksi dini pendengaran gunakan OAE ? Datang saja ke RS Imanuel

id RS Imanuel, dokter, BPJS

Deteksi dini pendengaran gunakan OAE ? Datang saja ke RS Imanuel

RS Imanuel Way Halim, Bandarlampung (ANTARA LAMPUNG)

Bandarlampung (Antara Lampung) - Deteksi dini atas suatu kelainan pendengaran pada usia dua hari dengan menggunakan alat OAE atau "OtoAcoustic Emission", telah dapat dilaksanakam di RS Imanuel Bandarlampung dengan dibukanya pusat pelayanan "HearLife Hearing Care Center" di RS swasta itu.

Layanan kesehatan HearLife itu juga dapat menyediakan tes pendengaran lengkap untuk bayi, anak dan dewasa, mulai dari otoskopi, timpanometri, otoacoustic emission (OAE), brainstem evoked response auditory (BERA), dan steady state response auditory dan audiometri, demikian siaran RS Imanuel Bandarlampung, Sabtu.

Dengan mengutip "The Joint Committee on Infant Hearing 1994", deteksi dini pendengaran bayi baru lahir harus dilakukan sebelum usia 3 bulan, dan tindakan atau intervensi harus dilakukan sebelum usia 6 bulan.

Survei kesehatan pendengaran 1994-1996 menyebutkan sebanyak 0,1 persen bayi lahir dengan ketulian. Untuk itu, skrining atau deteksi pendengaran pada bayi baru lahir perlu dilaksanakan agar bisa dilakukan intervensi atau tindakan sebelum usia 6 bulan. (Baca :Kadinkes : Kualitas pelayanan RSIM sesuai akreditasi)
 
Gangguan pendengaran dapat terjadi pada siapa saja, termasuk bagi orang dewasa. Pada bayi dan anak, gangguan pendengaran dapat berdampak buruk seperti mengalami gangguan bicara dan berbahasa, gangguan kognitif, masalah sosial dan emosional.

Sehubungan itu, RS Imanuel dan HearLife Hearing Care Center mengadakan seminar dengan tema "Gangguan Pendengaran dan Bicara pada Anak" yang dilaksanakan di Bandarlampung, Sabtu (26/10).

Pembicara dalam seminar itu adalah para dokter ahli di RS Imanuel, yakni dr Abdi Bumi Surayanto Sp.THT, dr Arya Purba Sp.A, dr Jenny Maria C Siagian SpKJ.