Festival Dalang Wayang Kulit Raih Rekor MURI

id rekor muri wayang, wali kota bandarlampung, herman hn

Festival Dalang Wayang Kulit Raih Rekor MURI

Wali Kota Bandarlamung Herman HN menerima penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) kategori jumlah peserta terbanyak yakni 150 orang pada Festival dalang wayang kulit se-Provinsi Lampung. (Foto: ANTARA LAMPUNG/Roy Baskara Pratama)

Bandarlampung (ANTARA Lampung) - Festival dalang wayang kulit se-Provinsi Lampung berhasil meraih penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) dengan kategori jumlah peserta terbanyak yakni 150 orang.

"Saya sangat bangga dengan pemimpin Kota Bandarlampung, masih menyelenggarakan perlombaan kesenian tradisional yang di kota besar sudah jarang sekali," kata Senior Manager MURI Yusuf Ngadri di Bandarlampung, Kamis malam..

Dia mengatakan, lomba ini diikuti oleh 150 peserta dan ini jumlah yang banyak sehingga berhak mendapatkan penghargaan rekor MURI terlebih diadakan selama satu minggu terhitung, 18-24 Agustus 2017.

Ia melanjutkan, peserta terbanyak 150 orang terdiri dari 147 laki-laki dan tiga perempuan, rekor ini pun tercatat dengan nomor 8063/r.muri.viii/17 kategori peserta dalang terbanyak.

Menurutnya, bahwa sangat bangga dan hormat atas inisiasi digelarnya festival dalang ini, apalagi diera moderenisasi seperti sekarang. "Bandarlampung begitu berkembang berani menyelenggarakannya," kata dia.

Rekor ini pun diserahkan kepada Wali Kota Bandarlampung Herman HN yang juga selaku pembina Padepokan Puja Kesuma selaku penyelenggara.

Sementara itu, Wali Kota Bandarlampung Herman HN mengatakan bahwa tidak menyangka antusias masyarakat yang tinggi dengan adanya festvial ini terbukti dengan jumlah peserta yang mencapai 150 orang.

"Kepada peserta dalang yang sudah dengan cermat mengikuti dan panitia yang sudah berusaha menyelenggarakan kegiatan ini selama tujuh hari saya sangat bangga dan terima kasih," kata dia.

Ia mengatakan, perhelatan seni wayang kulit ini sebagai upaya mempertahankam budaya bangsa, dan juga kegiatan ini akan diselenggarakan di kabupaten lain.

Dia menegaskan, kegiatan ini terselenggara tanpa menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandarlampung, tapi dari dana pribadinya.

"Saya tekankan ini sama sekali tidak menggunakan APBD, ini merupakan bentuk kepedulian saya terhadap perkembangan dan kemajuan wayang kulit di Provinsi Lampung," kata dia.

Kemudian, Ketua Umum Padepokan Puja Kesuma Nuryono mengatakan, akan terus berupaya mengembangkan dan memajukan seni budaya yang menasional ini.

"Kami bersama kawan-kawan akan terus berupaya mempertahankan seni budaya ini," kata dia.

 (ANTARA)