HNSI Desak Segera Realisasikan Bantuan Jaring Insang

id Bantuan Jaring Insang, Bantuan Jaring Gillnet, Jaring Insang, Nelayan Lampung Timur

HNSI Desak Segera Realisasikan Bantuan Jaring Insang

Sketsa pengoperasian jaring gillnet (insang) sebagai pengganti jaring dogol. (http://penyuluhpi.blogspot.co.id)

Lampung Timur (ANTARA Lampung) - Dewan Pengurus Daerah Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung mendesak KKP RI segera merealisasikan bantuan alat tangkap jaring "gillnet" (jaring insang) kepada 372 nelayan jaring dogol di Kabupaten Lampung Timur.

"Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI diharapkan segera merealisasikan bantuan jaring insang seperti disampaikan Dirjen Perikanan Tangkap Sjarief Widjaja, Minggu (13/8) lalu yang menyatakan akan mengganti alat tangkap nelayan jaring dogol, dengan proses awal pengukuran ulang kapal," kata Bayu Witara, ketua DPD HNSI Lampung Timur di Lampung Timur, Senin (21/8) malam.

Menurut Bayu Witara, waktu yang ditentukan Dirjen Perikanan Tangkap KKP RI adalah satu minggu setelah dilakukan proses pengukuran ulang kapal nelayan, namun hingga Senin (21/8) alat tangkap jaring insang sebagai pengganti alat tangkap jaring dogol belum diterima oleh nelayan jaring dogol di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur.

"Namun sampai dengan batas waktu seminggu yang sudah dijanjikan belum direalisasikan, malah terkesan diperlambat," ujarnya lagi.

Dia pun menyesalkan rumitnya persyaratan pengajuan ukur ulang kapal dan minim jumlah juru ukur kapal dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Lampung, sehingga proses ukur ulang kapal nelayan menjadi terkendala.

Ketua HNSI Lampung Timur itu berharap pemerintah membuat sebuah terobosan, sehingga penyaluran alat tangkap pengganti itu tidak tertunda.

Penyaluran bantuan alat tangkap jaring insang dari KKP RI kepada nelayan jaring dogol di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur terancam tertunda dan molor dari waktu yang ditargetkan, mengingat Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Lampung menyatakan belum menerima surat rekomendasi hasil ukur ulang kapal nelayan di Desa Margasari, Labuhan Maringgai itu.

"Kami belum tahu hasilnya dari Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Panjang," kata Alimin, kepala UPTD Pelabuhan Wilayah Labuhan Maringgai DKP Provinsi Lampung saat mendamping petugas ukur kapal KSOP Panjang Lampung mengukur ulang kapal nelayan di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai, Lampung Timur, Jumat (18/8) lalu.

Sehubungan belum dikeluarkan surat rekomendasi hasil ukur oleh KSOP Panjang, Provinsi Lampung itu, menurut Alimin DKP Provinsi Lampung belum dapat menerbitkan dokumen kapal dan dokumen perizinan penangkapan ikan seperti SIUP, Buku Kapal Perikanan, dan SIPI/SIKPI.

"Kami menunggu mereka, seberapa cepat mereka, bila mereka cepat kami juga cepat," ujarnya pula.

Dia menyebutkan terdapat 372 kapal nelayan di Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai yang rencananya akan diukur ulang oleh KSOP Panjang Lampung.

Ia menyatakan baru 23 unit kapal nelayan yang telah dilakukan pengukuran ulang kapal.

Sebelumnya disosialisasikan KKP RI akan menyalurkan alat tangkap jaring insang kepada 372 nelayan di Kecamatan Labuhan Maringgai yang selama ini menggunakan alat tangkap jaring dogol yang dilarang pemerintah.

"Kami sedang rapikan semua dan segera dilakukan pengukuran," kata Sjarief Widjaja, Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan RI saat mensosialisasikan bantuan alat tangkap pengganti dari jaring dogol ke jaring insang kepada ratusan nelayan di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung, Minggu (13/8) sore.

Kepada ratusan nelayan itu, Sjarief mengatakan akan segera dilakukan pengukuran kapal nelayan yang menggunakan alat tangkap jaring dogol itu mulai Senin (14/8), dan ditargetkan bisa rampung dalam satu minggu, dan tahapan berikutnya adalah penyaluran alat tangkap pengganti.

"Kami targetkan satu minggu ini selesai pengukuran kapalnya dan kami sudah catat ada 372 jaring dogol yang akan diberikan. Satu minggu ke depan alat tangkap penggantinya akan segera berdatangan dan langsung disalurkan," ujar Dirjen Perikanan Tangkap KKP RI itu lagi.