Lampung Timur optimalkan produksi padi

id Padi, produksi gabah Lampung, Bulog, Produksi Gabah Lampung

Lampung Timur optimalkan produksi padi

Saluran irigasi di Kabupaten Lampung Timur mulai diperbaiki untuk meningkatkan produksi padi daerah itu. (ANTARA LAMPUNG/Muklasin)

Sukadana (Antara Lampung) - Pemerintah Kabupaten Lampung Timur meningkatkan upaya untuk mencapai sasaran produksi padi sehubungan 
produksi gabah kering giling (GKG) daerah itu hingga akhir Juli 2017 masih jauh dari target.
    
"Target produksi Lampung Timur tahun 2017 adalah sebanyak 564.926 ton gabah kering giling (GKG), sementara realisasi produksi padi sampai akhir Juli 2017 baru mencapai 375.169 ton," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertaian Kabupaten Lampung Timur,Amin Sunardi, dalam keteranganya di Lampung Timur, Senin.
    
Ia menyebutkan tahun 2016 ralisasi produksi padi Lampung Timur mencapai 710.794 ton.
    
Sebagai upaya meningkatkan produksi padi di Kabupaten Lampung Timur, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lampung Timur terus berupaya membantu peningkatan sasaran produksi padi dengan mengoptimalkan sarana pengairan atau sistem irigasi ke lahan sawah milik petani.
    
"Kita sedang melakukan inventarisasi sistem irigasi dan salurannya yang terdapat di Lampung Timur untuk direhabilitasi," kata Agustinus Supandriyo, Kepala Seksi Tata Teknis Sumber Daya Air Dinas Pekerjaan Umum Lampung Timur, dalam kesempatan itu.
   
Menurut dia, terdapat 56 daerah irigasi dengan kondisi baik, rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat dan perlu segera direhabilitasi untuk mengopimalkan luas lahan yang diari sehingga bisa mencapai sasaran produksi padi yang ditetapkan.
   
Dia menyebutkan 56 daerah irigasi di Lampung Timur itu mengairi 4.903 hektare areal sawah.
    
Pemerintah Provinsi Lampung optimistis mampu memenuhi target produksi padi 2017 dari Kementerian Pertanian sebesar 4,4 juta ton gabah kering giling (GKG).
    
"Salah satu caranya dengan merehabilitasi besar-besaran jaringan irigasi primer, sekunder, dan tersier pada 2016 sehingga Provinsi Lampung surplus air pertanian. Dampaknya, indeks pertanaman naik dari 1,5 menjadi 1,8," kata Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo di Bandarlampung, beberapa waktu lalu.
   
Ia mengatakan kunci sukses pertanian ada pada ketersediaan air, karena itu saat mendapat amanat meningkatkan produksi padi hingga 4,4 juta ton jaringan irigasi di Lampung diperbaiki.
   
Ketersediaan air itu, lanjutnya, Provinsi Lampung optimistis target produksi 4,4 juta ton gabah kering panen dapat terealisasi.
   
Ia menjelaskan tingkat kebocoran saluran irigasi di Lampung itu cukup tinggi yakni 30 persen sehingga harus direhabilitasi. "Jika tidak, berapa pun debit air pasti habis di tengah jalan. Ini menyulitkan pencapaian target produksi," katanya.
   
Lampung mendapat gelontoran dana pada 2016 sebanyak Rp163,8 miliar. Dana itu dipakai untuk memperbaiki 16 dari 19 daerah jaringan irigasi yang menjadi kewenangan Provinsi Lampung. Daerah jaringan itu tersebar di Pringsewu, Tanggamus, Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, dan Lampung Barat.
   
Pemprov Lampung memiliki kewenangan mendistribusikan air kepada 21.045 hektare lahan pertanian. Rehabilitasi irigasi pada 2016 itu, saat ini tinggal membenahi empat daerah jaringan irigasi tersisa.     
   
Pada 2017, tiga daerah tersebut yakni daerah irigasi (DI) Semangko Tanggamus, DI Kalipasir Lampung Timur, dan DI Way Kandis Lampung Selatan, dan DI Way Napal Pesawaran.
    
"Targetnya seluruh jaringan irigasi dapat diperbaiki tahun ini. Bahkan Pemprov Lampung mengusulkan penambahan empat daerah irigasi baru di Lampung Timur dan Lampung Barat. Kemudian dua rawa di Lampung Timur dan Lampung Barat, sehingga ada 10 ribu hektare lagi lahan yang indeks pertanamannya bisa ditingkatkan," tambah Ridho. 

ANTARA