Produksi meningkat, harga teri Pulau Pasaran turun

id Ikan teri, Pulau Pasaran, Bandarlampung

Produksi meningkat, harga teri Pulau Pasaran turun

Para buruh harian di Pulau Pasaran Bandarlampung sedang menyortir ikan pada Senin (13/2). (ANTARA LAMPUNG/Hisar Sitanggang)

Bandarlampung (Antara Lampung)- Produksi teri asin di Pulau Pasaran Kota Bandarlampung dalam seminggu terakhir berangsur pulih, namun harga komoditas laut itu turun tipis sehubungan melimpahnya produksi ikan asin dari daerah lainnya..
        
"Mulai Sabtu sampai Senin kemarin (1/5), saya bisa memproduksi sampai 2,5 ton ikan teri asin, yang sebagian besar dipasok ke Jakarta. Namun, harganya turun tipis," kata Sarnoto, salah satu perajin ikan asin di Pulau Pasaran Bandarlampung, Kamis.
        
Ia menyebutkan harga teri nasi turun dari Rp75.000/kg menjadi Rp65.000/kg, ikan teri jengki sedang turun dari Rp55.000/kg menjadi Rp45.000/kg.
        
Menurut dia, penurunan harga ikan asin itu ditentukan agen, dan penurunan harga itu itu disebutkan terkait dengan melimpahnya pasokan teri asin.
        
Dia juga menyebutkan ikan teri asin yang diproduksinya bukan hanya dipasok ke Jakarta, juga dijual ke wilayah Lampung dan daerah Sumatera lainnya.
        
Produksi teri asin Pulau Pasaran tergantunf dengan hasil tangkapan teri segar di bagan-bagan yang bertebaran, di perairan Teluk Lampung, seperti di kawasan Legundi, Kiluan dan Sebesi yang lokasinya tidak jauh dari Gunung Anak Krakatau.
        
"Perahu saya sampai ke Kepulauan Legundi, ternyata tidak ada ikan terinya. Malah bagan yang dekat dari Pulau Pasaran ini yang menghasilkan ikan teri segar," kata Dedi, salah satu nelayan lainnya.
        
Produksi teri Pulau Pasaran dalam 10 bulan terakhir belum pulih. Selain faktor cuaca, penyebabnya anjloknya tangkapan ikan teri diduga terkait dengan pencemaran laut, serta menjamurnya tambak udang di pesisir pantai Lampung.
        
Para perajin memperkirakan produksi teri asin pada Mei akan makin banyak, karena kondisi cuaca mulai panas.
        
Sehubungan itu, mereka juga mengharapkan Pemkot Bandarlampung mempermudah pengurusan Surat Izin Pelayaran kapal nelayan, agar nelayan tidak merasa khawatir melaut ketika "musim ikan" sedang berlangsung.
         
Berdasarkan pantauan, aktivitas Pulau Pasaran mulai pulih, meski masih banyak perajin belum memproduksi ikan asin.
 
ANTARA