Gereja dibom pada Minggu Palma, 44 orang tewas

id Mesir, gereja dibom

Gereja dibom pada Minggu Palma, 44 orang tewas

Seorang ibu menangis di luar Gereja Mar Girgis di kota Delta Nil Tanta, di bagian utara Kairo. (Mohamed Abd El Ghany/Reuters)

TANTA,Mesir (Reuters/ANTARA LAMPUNG) - Sedikitnya 44 orang tewas di Mesir dalam serangan bom atas katedral Paus Koptik dan satu gereja lainnya pada Minggu Palma atau minggu jelang "Pekan Suci", yang memicu kemarahan dan ketakutan di kalangan umat minoritas kristiani, serta mendorong pengerahan tentara dan penerapakan kondisi darurat negara selama tiga bulan.

 
Serangan bom itu juga mengakibatkan lebih dari 100 orang menderita luka-luka. Pemboman itu terjadi pada Minggu menjelang Paskah serta kedatangan Paus Francis ke Mesir bulan ini.

Serangan ini adalah yang terbaru atas kalangan minoritas yang cenderung meningkat dilakukan oleh kalangan militan, dan menjadi tantangan bagi Presiden Abdel Fattah al-Sisi, yang telah bersumpah untuk melindungi mereka sebagai bagian dari kampanyenya melawan ekstremisme.
 
Serangan bom pertama di Tanta, suatu kota di kota Delta Nil, sekitar 100 km bagian utara Kairo, menghancurkan bagian dalam Gereja St George saat berlangsung kebaktian Minggu Palma, menewaskan sedikitnya 27 orang dan melukai lebih dari 78 orang, kata Menteri Kesehatan Mesir.

Serangan bom kedua, beberapa jam kemudian di Alexandria, menghantam Katedral Saint Mark (Santo Markus), menewaskan 17 orang, termasuk polisi, dan melukai 48 orang, kata Menkes.
 
Paus Koptik Tawadros sedang memimpin kebaktian di Katredral Saint Mark ketika ledakan terjadi, tapi tidak melukainya, kata Kementerian Dalam Negeri Mesir.
 
"Serangan ini tak akan menggoyahkan kesatuan dan persatuan masyarakat," kata Paus kemudian, sebagaimana dikutip media massa.
  
Dalam pidatonya di televisi, Presiden Sisi mendeklarasikan tiga bulan keadaan darurat negara dengan meminta persetujuan parlemen, serta meminta kesatuan dan persatuan ditingkatkan.
 
Ia juga memerintahkan tentara untuk segera dikerahkan membantu polisi mengamankan fasilitas penting.
  
Ratusan orang berkumpul di luar Gereja Tanta setelah ledakan itu. "Darah menutupi seluruh lantai, dan bagian tubuh berserakan," kata seorang perempuan yang ada di dalam gereja saat serangan bom terjadi.
 
 
Reuters