AS dan Mesir berikrar saling dukung memerangi terorisme

id Mesir, AS, perang melawan terorisme

AS dan Mesir berikrar saling dukung memerangi terorisme

File/Donald Trump dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi bertemu di New York, AS, pada September 2016. (AFP/middleeasteye.net)

Washington (Antara/Xinhua-OANA) - Presiden AS Donald Trump dan timpalannya dari Mesir Abdel Fattah As-Sisi pada Senin (3/4) berikrar akan saling mendukung, dan berjanji akan memerangi teroris bersama.
        
"Saya cuma ingin membiarkan setiap orang mengetahui kalau-kalau ada keraguan bahwa kami sangat berada di belakang Presiden As-Sisi. Ia telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam situasi yang sangat sulit," kata Trump kepada As-Sisi dalam satu pertemuan di Gedung Putih.
        
"Dana saya cuma ingin mengatakan kepada anda, Bapak Presiden, bahwa anda memiliki teman dan sekutu yang luar biasa di Amerika Serikat dan pada saya," tambah Trump.
        
Meskipun menyatakan "ada sedikit perbedaan di antara mereka", Trump menegaskan dia dan As-Sisi "sependapat mengenai sangat banyak masalah".
        
Sementara itu, As-Sisi mengatakan ia sangat menghargai dan mengagumi kepribadian unik Trump, "terutama karena anda berdiri sangat kuat di bidang kontra-terorisme".
        
Presiden Mesir tersebut mengutuk terorisme sebagai "ideologi jahat", yang menewaskan warga sipil dan membawa kehancuran pada masyarakat serta bangsa, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa pagi. Ia juga berikrar Mesir akan memberi dukungan kuat kepada Trump dalam "mewujudkan strategi yang efektif dalam menanggulangi teorrisme".
        
"Dan saya sangat yakin anda akan bisa membawa penyelesaian bagi masalah ini," ia menambahkan.
        
Sebagai jawaban, Trump mengatakan AS dan Mesir akan bekerjasama dalam memerangi terorisme.
        
"Kami akan bekerjasama. Kami akan memerangi terorisme dan yang lain. Dan kami akan menjadi teman untuk waktu sangat lama," kata Trump. Ia menambahkan AS "memiliki ikatan besar" dengan rakyat Mesir.
        
As-Sisi, yang memangku jabatan pada 2014, sedang melakukan kunjungan resmi pertama ke AS. Pendahulu Trump, Barack Obama, tidak mengundang As-Sisi untuk melakukan kunjungan dan bahkan untuk sementara membekukan bantuan AS buat negara Arab itu dengan alasan keprihatinan AS mengenai situasi hak asasi manusia di Mesir.
        
Trump dan As-Sisi pertama kali bertemu pada September, ketika Presiden Mesir tersebut menghadiri sidang pembukaan Sidang Majelis Umum PBB.

Penerjemah : Chaidar

Antara/Xinhua