76 juta orang di India tak punya akses ke air bersih

id Air bersih, India

76 juta orang di India tak punya akses ke air bersih

Seorang penumpang memandikan anak kecil menggunakan pipa air di stasiun KA sehubungan cuaca panas melanda kota India Allahabad (23/4/15). (FOTO : Jitendra Prakash/Reuters )

New Delhi (Antara/Xinhua-OANA) - Sedikitnya 76 juta orang di India tak memiliki akses ke air bersih, demikian isi laporan yang disiarkan oleh badan amal internasional dan kelompok penganjur mengenai air bersih --WaterAid.


Dari 76 juta orang tersebut, 63 juta hidup di daerah pedesaan, angka tertinggi warga desa yang hidup tanpa akses ke air bersih.


Sisa 13 juta orang tinggal di daerah perkotaan, katanya.


"India, salah satu ekonomi yang berkembang paling cepat di dunia dan tempat tinggal 17 persen penduduk dunia, memiliki jumlah paling banyak warga desa yang hidup tanpa akses ke air bersih --63,4 juta," kata laporan WaterAid pada Hari Air Dunia 2017.


Akses ke air minum yang aman telah menjadi masalah besar buat India, terutama di daerah pedesaan --tempat kekurangan air telah mengakibatkan kebersihan yang buruk dan masalah kesehatan.


Lebih dari 68.000 anak yang berusia di bawah lima tahun, menurut data, meninggal setiap tahun di India akibat penyakit yang berkaitan dengan diare, yang disebabkan oleh air minum yang tidak aman dan kebersihan yang buruk.


Ada dua sumber utama pasokan air di India --air dari sungai dan air tanah. Sungai menyusut dan sangat tercemar, sehingga menambah beban pada air tanah, yang kadangkala mengandung logam berat.


Menurut lembaga resmi India, Penilaian Sumber Air Tanah, lebih dari seper-enam pasokan air tanah di negeri tersebut saat ini digunakan secara berlebihan, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis pagi.


Laporan itu --yang dikeluarkan oleh WaterAid untuk memperingati Hari Air Dunia-- memperingatkan mengenai dampak yang mungkin muncul dari peristiwa alam ekstrem dan perubahan iklim terhadap rakyat paling miskin di dunia.


Hari Air Dunia diperingati pada 22 Maret setiap tahun untuk meningkatkan kesadaran mengenai pentingnya akses universal ke air bersih. Hari itu juga dipusatkan pada pemberian saran bagi pengelolaan berkelanjutan sumber air bersih.

Penerjemah : Chaidar