Paus pembunuh terpantau di perairan Gorontalo

id Lumba-lumba, pantai Lampung

Paus pembunuh terpantau di perairan Gorontalo

Ikan lumba-lumba yang jumlahnya puluhan ekor, muncul di Pantai Ringgung pada Selasa (24/1) pagi. Ikan itu tampak berenang di dekat jaring budi daya laut yang bertebaran di pantai Mutun dan Ringgung. (FOTO : ANTARA LAMPUNG/Hisar Sitanggang)

Gorontalo (Antara Lampung) - Paus Orca atau paus pembunuh (Orcinus orca) dalam sebulan terakhir terpantau oleh para penyelam dan nelayan sedang berkeliaran di perairan Gorontalo, kata laporan yang diterima Antara di Gorontalo, Selasa.
         
Pertemuan pertama dengan hewan tersebut terjadi pada 8 Februari 2017 di perairan Teluk Tomini, oleh sekelompok penyelam yang sempat mendokumentasikannya melalui foto.
         
Sementara pada 18 Februari 2017, sebuah video penyelamatan paus orca di Gorontalo tersebar di media sosial. Dalam video berdurasi 2 menit 50 detik ini seorang nelayan berusaha membebaskan paus orca yang masuk dalam jaring kapal pamo.
         
Upaya penyelamatan tersebut dilakukan bersama nelayan lain yang berada di atas kapal, hingga hewan predator itu berhasil keluar dan meninggalkan lokasi tersebut.
         
Instruktur penyelam di Gorontalo, Wawan Iko mengatakan, dirinya tidak pernah melihat kehadiran paus orca di perairan Gorontalo meski telah menyelam ratusan kali di Teluk Tomini.
         
"Tapi tamu-tamu penyelam yang saya bawa justru melihat Orca dua kali di perairan yang sama. Tahun 2016 ada yang melihatnya namun tak sempat mendokumentasikan, kemudian awal Januari 2017 tamu saya juga sempat mengamati paus Orca sedang melintas," ungkapnya di Gorontalo, Selasa (21/2).
         
Koordinator Konservasi Spesies Laut WWF-Indonesia, Dwi Suprapti mengatakan Orcinus orca adalah adalah salah satu mamalia laut paling terkenal di dunia, karena ekspos media yang besar-besaran terhadap spesies ini dari mulai film yang diproduksi Hollywood sampai pada kasus pemanfaatannya di SeaWorld.
         
"Paus ini sebenarnya adalam lumba-lumba besar karena masuk dalam famili Delphinidae, yang mayoritas anggotanya adalah lumba-lumba. Hewan ini ditemukan hampir di seluruh bagian dunia, mulai dari kutub sampai perairan tropis, tidak dibatasi oleh suhu dan kedalaman laut," jelasnya.
         
Di Indonesia, sampai saat ini paus orca telah dilaporkan dapat dijumpai di perairan sekitar Pulau Weh (Aceh), Uluwatu (Bali), Raja Ampat (Papua), Nusa Tenggara Timur dan Gorontalo.
         
Paus orca bertubuh relatif sangat besar jika dibandingkan dengan manusia. Ukuran paus anakan (calf) bisa mencapai 2 meter ketika lahir dan memiliki berat mencapai 150 kilogram.
         
Ukuran paus orca dewasa dapat mencapai 10 meter untuk jantan atau 8 meter untuk betina, dengan berat 4 - 5 ton.


Lumba-lumba di Ringgung


Akhir Januari lalu, ikan lumba-lumba yang jumlahnya diperkirakan puluhan ekor, muncul di perairan Pantai Ringgung Lampung.
   
"Saya sudah puluhan tahun tinggal di kawasan ini dengan mengusahakan wisata pancing dan taksi pulau yang selalu melintasi perairan Ringgung, namun belum pernah sebelumnya melihat kehadiran ikan lumba-lumba di perairan Ringgung ini," kata Margono.
      
Kehadiran ikan lumba-lumba itu menjadi daya tarik bagi nelayan dan wisatawan, dengan berusaha mengambil gambarnya, atau melambatkan laju kapalnya agar bisa menikmati sensasi ikan lumba-lumba.  Ikan lumba-lumba itu terlihat berenang berputar-putar, yang diperkirakan terhambat jaring usaha budi daya laut.
      
Margono menyatakan kekhawatirannya akan keselamatan ikan lumba-lumba itu, karena di perairan itu terdapat banyak jaring usaha budi daya laut, serta merupakan jalur lalu lintas kapal-kapal nelayan.       
     
 ANTARA