Beijing (Antara/Reuters) - China mulai mengambil sidik jari semua wisatawan asing untuk meningkatkan antisipasi keamanan wilayah perbatasannya, demikian Kementerian Keamanan Publik setempat di Beijing, Kamis.
Pengambilan sidik jari itu akan diperkenalkan di Bandar Udara Shenzhen di wilayah selatan China mulai Jumat (10/2) besok dan kemudian secara bertahap akan diterapkan di beberapa pintu masuk lainnya di seluruh negara itu, demikian pernyataan kementerian tersebut.
Para pemegang paspor yang berusia 14 hingga 70 tahun akan memberikan sidik jari, demikian pihak kementerian tanpa menyebutkan apakah data biometrik lainnya juga akan diminta kepada para pengunjung asing itu.
Kementerian tersebut juga menyatakan bahwa regulasi itu untuk memperketat pengawasan imigrasi dan meningkatkan efisiensi.
Amerika Serikat, Jepang, Taiwan, dan Kamboja di antara beberapa negara yang telah memberlakukan rekam sidik jari saat pemeriksaan imigrasi perbatasan.
Pada saat sejumlah pos perbatasan di China pada umumnya tidak melakukan pemeriksaan formal secara ketat, sebagian besar wisatawan memerlukukan visa masuk, meskipun beberapa kota memiliki kesepakatan bebas visa bagi wisatawan selama beberapa hari sebagai upaya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
Antara/Reuters
Berita Terkait
ASDP catat layani 162 ribu penumpang dari Jawa menuju Sumatera saat libur Imlek
Selasa, 13 Februari 2024 9:34 Wib
Etnik Tionghoa komit sukseskan Pemilu 2024
Sabtu, 10 Februari 2024 18:13 Wib
KCIC: Penumpang Whoosh naik 50 persen saat libur Imlek
Sabtu, 10 Februari 2024 15:07 Wib
Wali Kota Bandarlampung harapkan kerukunan beragama tetap dijaga baik
Jumat, 9 Februari 2024 23:42 Wib
Kapolda Lampung tinjau pengamanan malam Imlek
Jumat, 9 Februari 2024 23:41 Wib
Waka Polda Lampung tegaskan pantau ibadah Imlek hingga selesai
Jumat, 9 Februari 2024 23:40 Wib
Sembahyang malam pergantian Tahun Baru Imlek
Jumat, 9 Februari 2024 23:40 Wib
Wihara di Bandarlampung rayakan malam Imlek secara sederhana
Jumat, 9 Februari 2024 23:37 Wib