Jerman kejar peluang dagang setelah AS tinggalkan TPP

id Wakil Kanselir Sigmar Gabriel.

 Jerman kejar peluang dagang setelah AS tinggalkan TPP

Sigmar Gabriel (sputniknews.com)

Kita tentu harus berbicara dengan China karena mereka berusaha untuk masuk ke dalam celah yang ditinggalkan oleh Amerika Serikat

Berlin,  (Antara/Reuters) - Jerman akan mengambil keuntungan dari setiap peluang perdagangan di Asia dan Amerika Selatan yang ditinggalkan oleh Amerika Serikat usai negara tersebut meninggalkan Kerja Sama Perdagangan Trans-Pasifik (TPP), tutur Wakil Kanselir Sigmar Gabriel.

"Jika Trump memulai perang dagang dengan Asia dan Amerika Selatan, itu akan membuka peluang bagi kita," kata Gabriel kepada koran Handelsblatt, Selasa.

"Trump hanya harus mengakui bahwa ekonomi AS sering tidak kompetitif, sedangkan (ekonomi) Jerman tidak seperti itu," kata Gabriel. Ia mengkritik ancaman Trump untuk memberlakukan tarif 35 persen pada mobil Jerman yang diimpor dari Meksiko.

Trump menandatangani perintah eksekutif, yang secara resmi menarik diri dari keanggotaan 12 negara TPP pada Senin. Penetapan itu merupakan tindak lanjut janji yang disampaikannya saat kampanye pemilihannya. Dia menyebut tindakannya tersebut sebagai "langkah hebat bagi pekerja Amerika".

Gabriel, yang menjabat Menteri Ekonomi sekaligus pemimpin Partai Sosial Demokrat kiri-tengah (SPD) serta diperkirakan akan menjadi lawan Kanselir Angela Merkel dalam pemilu bulan September itu, mengatakan industri Jerman harus tetap percaya diri dalam menghadapi pergerakan Trump.

 Hampir 10 persen dari ekspor Jerman dikirim ke Amerika Serikat, Gabriel mengatakan, sementara 60 persen ke negara-negara lain di Eropa.

"Kita dapat melihat bobot kepentingan ekonomi kita," kata Gabriel. "Jerman harus bertindak dengan percaya diri dan tidak takut seperti budak."
   
"Kita sangat sukses, bangsa pengekspor berteknologi maju dengan banyak orang yang bekerja keras dan perusahaan yang cerdas," tutur Gabriel menegaskan.

 Bernd Lange, seorang anggota Partai Demokrat Sosial dan ketua komite perdagangan pada Parlemen Eropa, mengatakan bahwa Jerman dan Uni Eropa harus melihat pada kemungkinan perluasan perdagangan dengan China dan negara-negara lainnya.

"Kita tentu harus berbicara dengan China karena mereka berusaha untuk masuk ke dalam celah yang ditinggalkan oleh Amerika Serikat, bahkan jika mereka memiliki langkah-langkah lainnya," katanya.

Lange mengatakan Uni Eropa juga harus mendorong hubungan yang lebih erat dengan negara-negara yang memiliki kesamaan nilai, termasuk Kanada, Jepang dan Australia.

Dia berharap Parlemen Eropa akan menyetujui perjanjian perdagangan bebas dengan Kanada melalui suara mayoritas.