13 Jenazah korban kecelakaan Hercules tiba di Wamena

id Pesawat jatuh, Hercules, TNI

13 Jenazah korban kecelakaan Hercules tiba di Wamena

Lokasi pesawat Hercules jenis A-1334 Navex 32 milik TNI AU yang jatuh di sekitar Gunung Lisuwa, Kampung Maima, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua, Minggu (18/12) pagi. (Istimewa/Antarapapua.com)

Jayapura (Antara Lampung) - Sejumlah 13 jenazah "crew" pesawat Hercules C 130 dengan kode penerbangan A-1334 yang naas, sekitar pukul 13.00 WIT tiba di Wamena, setelah dievakuasi dari kawasan Gunung Lisuwa, Distrik Minimo, Kabupaten Jayawijaya, Minggu.
        
Data yang dihimpun Antara mengungkap, setibanya di Wamena, jenazah yang sudah dimasukkan dalam 13 kantong itu langsung dibawa ke pos panglakan TNI AU Wamena.
        
Ke 13 korban yaitu Mayor (pnb) Marlon Kawer, Kapten (Png) J.Hontian Saragih, Lettu (Pnb) Hanggo Fitradhi, Lettu (nav)  Arif Fajar Prayogi, Peltu Lukman Hakim,Peltu Suyata, Peltu Kusen, Sema Kudori, Peltu Agung Tri, Pelda Agung S dan Serma Fatoni serta Kapten Lek Rino.
        
Kapten Lek Rino yang juga merupakan anggota TNI AU yang menumpang dari Timika.
        
Kepala Bandara Wamena Rasburhani yang dihubungi Antara terpisah mengatakan, aktivitas dibandara Wamena tetap berlangsung normal.
        
Aktivitas berlangsung normal, walaupun Minggu pagi sempat terjadi kecelakaan akibat pesawat Hercules milik TNI AU jatuh di Gunung Lisowa, kata Rasburhani.


Layak terbang

 
Wakil Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Wakasau) Marsekal Madya TNI Hadiyan Sumintaatmadja, mengatakan pesawat Hercules C-130 HS asal Australia yang jatuh di Wamena, Papua, masih layak terbang
      
"Secara kelaikan pesawat ini layak terbang, sisa jam terbang 9000 jam terbang, semua kondisi layak terbang," ujar Wakasau saat jumpa pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu.
           
Pesawat Hercules itu terbang dalam misi latihan, yakni dalam rangka peningkatan kemampuan penerbang.
           
Dalam latihan terbang ini, penerbang yang saat ini berstatus kopilot diuji untuk dapat menjadi Kapten Pilot. Hadiyan mengatakan, dengan uji terbang ini, maka penerbang akan dites untuk menghadapi ujian di alam Papua.
           
"Dan misi di Papua ini adalah tes. Uji coba salah satu latihan bahwa nantinya para penerbang ini mampu mengoperasikan di manapun berada," ujar Hadiyan.
           
Ia menduga jatuhnya pesawat karena faktor cuaca. Namun demikian, jangan dijadikan patokan.
           
Menurut dia, dalam kecelakaan terbang ada lima faktor yang harus diinvestigasi dan perlu dianalisa, yakni manusia, material, media, misi dan manajemen.
           
"Jadi, jangan terburu-buru menyimpulkan karena perlu analisa. Kita sudah kirim tim investigasi. Pangkoopsau II akan memimpin langsung proses evakuasi di Wamena," kata Wakasau.